Reviu Buku Skripsi Galau karya Rach Char

Skripsi Galau
edit by canva

MUNGKIN ini reviu buku ter-absurd yang pernah kubikin selama ini. Skripsi Galau jadi buku paling kocak yang pernah kubaca tahun ini. Meskipun masih ada yang bisa diperbaiki, tetapi berhasil menuntaskan buku ini hanya dalam sehari.

Pada blurb yang tampil di iPusnas, mengklaim bahwa buku Skripsi Galau termasuk novel. Akan tetapi, kalau boleh dikatakan ini lebih ke jurnal harian alias curhatan si penulis buku.

Jadi, ini buku menarik banget untuk dibahas. Aku enggak akan bahas secara teknis—karena bukan pro juga, wkwk—tetapi aku mau bahas betapa deep value di buku Skripsi Galau ini.

Terlepas dari konsep menarik buku ini—karena diklaim sebagai novel, aku amat sangat menikmati curahan hati Mas Achar. Jadi, bagaimana reviku terhadap buku ini? Yok, simak!

SKRIPSI GALAU BIKIN GALAU BUYAR

Detail Lengkap Buku

Judul: Skripsi Galau

Penulis: Rach Char

Penerbit: CV. Garuda Mas Sejahtera

Terbitan: 2013

Kover sampul: Rach Char

Jumlah Halaman: 203

Baca di: iPusnas

BLURB:

Novel ini nyritain tentang pengalaman gue waktu ngerjain skripsi, perjuangan gue jatuh bangun sampai akhirnya semuanya selesai dengan terpaksa. Mulai dari nyari reperensi,kepentok ma dosen pembimbing,ngrasain jadi nobita alone, diuji ma android luar angkasa dan berakhir menjadi fakir cinta... semuanya gue tuangin dalam novel pelampiasan ini. 

REVIU:

“Kalian ngapain kuliah di sini dek! Masuknya susah didalemnya susah keluarnya juga susah!”

—MAPALA a.k.a Mahasiswa Paling Lama, Skripsi Galau.

Pertama-tama sebenarnya ini kukatakan sebagai curhat karena di sini penulis memang seperti nulis diary dan share pengalaman mengerjakan skripsi sampai akhirnya lulus. Meskipun, memang dari cara menggunakan dialog yang lebih seperti penulisan dialog di skenario drama, terus juga penulisannya yang jarang-jarang.

Di sisi lain, buku ini punya alur, plot, latar—baik suasana, tempat, maupun waktu, sudut pandang, gaya bahasa, dll. Unsur ekstrinsik pun sangat kuat di sini dijelaskan secara gamblang.

Awalnya iseng cari bacaan yang berkaitan dengan mahasiswa dengan skripsi untuk riset. Kuketik pakai kata kunci ‘Skripsi’, pada baris pertama langsung terpampang judul Skripsi Galau. Akhirnya, kupinjam dan langsung kubaca tanpa membaca blurb lebih dulu.

Unsur Intrinsik yang Nyata di dalam Untaian Nista

Percaya enggak percaya, pertama baca langsung mengerutkan kening karena cara nulisnya lebih seperti nulis pesan di WA alias disingkat-singkat, wkwk. Namun, beberapa detik kemudian aku dibikin ketawa bener-bener sekocak itu.

Di sini Mas Achar sebagai penulis punya keunikan dalam men-showing-kan sebuah situasi bahkan perasaan dia sendiri. Even, dia awalnya kasih telling, tetapi di kalimat selanjutnya dia kasih showing berupa punchline yang hiperbola.

Jujur, dari awal bab sampai terakhir itu enggak mungkin enggak ketawa. Entah karena selera humorku yang anjlok atau memang Mas Achar ini terlalu pakai hati, tetapi menurutku ini koplak sih.

Walaupun, memang, dalam beberapa candaan ada yang menurutku terlalu frontal. Jadi, kita mesti bijak lagi dalam membacanya. Aku pribadi lebih kepada menikmati isi cerita dan lawakan yang di luar nalar.

Alur juga digunakannya campur sih. Dalam beberapa spot, penulis menerangkan secara gamblang seperti, ‘flsbek deh’ atau ‘dulu temen gue pernah ...’. Sah-sah aja karena lebih ke jurnal harian. 

Kalau ditanya soal plot, udah deh, bukan jatuh bangun lagi. Lebih banyak jatuhnya yang dirasakan sama Mas Achar. Tiap konflik dan peristiwa yang dihadapi, bikin ngos-ngosan banget. Namun, bacanya tetap enjoy, of kors karena doi sambil becanda.

Buku ini cocok banget sih pakai sudut pandang orang pertama. Mas Achar benar-benar menumpahkan pelampiasan emosi selama mengerjakan skripsinya di buku Skripsi Galau ini.

Gaya bahasa sudah jelas banget sebetulnya. Enggak bertele-tele dan ya, tulisan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mungkin ini juga salah satu faktor yang bikin aku bersimpati sama tokoh-tokoh nyata yang ada di buku Skripsi Galau ini. 

Ngomongin soal tokoh, semuanya sama kuat. Nama-nama yang digunakan pun nama samaran—tetapi hanya beberapa aja, sisanya mungkin nama asli. Nama kampus pun enggak diberi tahu. Namun, pemberian nama-nama samaran ini unik banget, wkwk.

Mr. Giant as a dosen pembimbing satu, kalau Mas Achar bilangnya doi amnesianya sudah menahun. Aku selalu ngakak kalau Mr. Giant lupa sama Mas Achar, wkwk, apalagi yang soal SMS itu, nguakak pol!

Mr. Suneo as a dosen pembimbing dua, dosen killer yang tega-teganya berbuat lucknut kepada mahasiswa tua seperti Mas Achar, wkwk, ini juga ngakak banget pas bagian Mas Achar mau sidang ke dosen penguji, wkwk.

Batagor hidup alias Bunga as a teman seperjuangan, nah ini, btw aku masih bingung kenapa dia dipanggil Bunga karena sepahamanku dia ini lelaki. Bunga ini tipe teman yang blak-blakan, memberi motivasi sekaligus intimidasi, beserta solusi yang kadang-kadang basi, wkwk.

Robocop as a ketua lab nysbelin, menurutku doi satu ini jadi peran antagonis di sini, pun aku ikutan kesal juga sama perlakuan doi ke Mas Achar dkk. Bisa dibilang termasuk mempersulit proses lulusnya Mas Achar, sabar yaa,Mas!

Dan masih ada beberapa tokoh lain seperti Mas Topik yang rela hape blekberi-nya dijadikan bahan, ada juga Roman yang rela android-nya dijadikan bahan percobaan, haha. Selengkapnya kalian baca saja, xixi.

Selain itu, buku ini juga terdiri dari lima bab dan dibuat seperti struktur pada skripsi, dari bab pendahuluan sampai pada kesimpulan. Menurutku ini keren sih karena sinkron menbahas Skripsi Galau dan isiannya juga pakai struktur skripsi.

Di buku ini Mas Achar enggak hanya memberi kehidupan dunia skripsinya, tetapi dia juga ada sedikit membahas duka-duka menjadi anak tunggal. Membahas tentang pertanyaan om dan tante pas libur lebaran. Jadi, ada beberapa yang relate juga, xixi.

Skripsi Galau
art vector by storyset (freepik)

Skripsi Galau: Pesan Tersirat dalam Tokoh Utama yang Kuat

Raditya Dika pernah bilang kalau komedi datang dari keresahan dan itu jujur, bakal berhasil. Itu kudapatkan dari buku Skripsi Galau karya Mas Achar ini. Aku merasa Mas Achar sebagai penulis seperti nothing to lose aja menulisnya, pure ingin mengekspresikan pelampiasan. 

Selain itu, di samping sisi lawaknya penulis. Ada sisi-sisi yang terlalu dalam dan bijak. Sampai-sampai aku enggak ketawa sama sekali di beberapa halaman yang merupakan titik terendah Mas Achar. Di sana Mas Achar justru memberikan sebuah pembelajaran yang membuat aku terharu dan kagum—serius.

Meskipun Mas Achar banyak mengumpatnya, wkwk, tetapi beliau sekalinya memberi quote itu bisa banget sampai ke hati. Aku pun bacanya sampai bergumam, “Ah iya benar juga, yaa.”

Cara kerja Tuhan memang aneh, satu satunya cara kita memahaminya hanyalah dengan bersyukur.

—Mas Achar, 22 tahun, Mahasiswa Koplak, Skripsi Galau.

Karakter Mas Achar sendiri pun jadi figur contoh bahwa enggak ada salahnya untuk mengakui kesalahan. Selama kita mau berusaha, yakin sama takdir Tuhan, rajin berdoa, dan bersabar. Akan selalu membuahkan hasil yang manis.

Tuhan ngasih kita tuh bukan apa yang kita penginin, tapi apa yang kita butuhin.

—Mas Achar, 22 tahun, Mahasiswa Koplak, Skripsi Galau.

Dari buku Skripsi Galau ini juga aku belajar untuk lebih bersyukur lagi sama apa yang udah Allah kasih ke aku saat ini. Bahwa, Allah bukannya enggak mau memberikan keinginan kita, melainkan Allah akan memberikannya di saat kita benar-benar butuh.

Buat aku yang enggak merasakan kuliah, dengan tulisan bukunya Mas Achar aku jadi merasakan rasanya mahasiswa ketika menyusun skripsi. Mungkin aku enggak merasakan secara nyata, tetapi aku tahu itu enggak mudah.

Segala bentuk tekanan—enggak hanya dari dosen, tetapi juga dari faktor eksternal, kadang-kadang bikin skripsi jadi terhambat. Mungkin hal itu membuat pejuang skripsi jadi tampak kuat, padahal mereka itu manusia lemah yang punya usaha dan niat mati-matian demi gelar di belakang dan toga ketika wisuda.

Semangat berjuang untuk kalian yang masih berkutat dengan skripsi! I know it’s not easy, tetapi proses yang berjalan akan selalu membawa kalian pada titik akhir yang bikin kalian bangga dan bahagia. Kalau kata Mas Achar, La Tahzan, bersabar, dan berusaha!

It’s okay untuk nangis di pojokan sambil merhatiin lembar revisian yang menumpuk. Akan tetapi, revisian itu akan jadi saksi bahwa kalian adalah manusia kuat yang berhasil melalui segala cobaan yang enggak mudah.

Oh iya mungkin buku ini cocok banget untuk mahasiswa terutama pejuang skripsi. Selain itu, kusarankan kalian yang di bawah umur untuk ditunda dulu bacanya sampai sudah cukup umur, hihi.

Kita sebagai pembaca pun, mesti bijak ya menyikapinya, hihi. Cukup selami value-nya karena hal itu yang akhirnya memutuskan untuk menulis reviu ini. Soalnya banyak pertimbangan, skwk. Selamat membaca buku Skripsi Galau!


Next Post Previous Post
4 Comments
  • Utamy Ningsih
    Utamy Ningsih 18 Oktober 2022 pukul 12.52

    Wqwqwq, dari judulnya aja sudah kocakk, yakk. Membaca ulasan darimu, lalu membayangkan isi buku, malah jadi pengen ikutan ngakak, hihihi.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 18 Oktober 2022 pukul 13.58

      Gas, Kak, baca, wkwk. Bukunya memang sekocak ituuuuh

  • Siti Nurhayati
    Siti Nurhayati 19 Oktober 2022 pukul 16.49

    kata-kata Mas Achar ini semuanya relate sih ya.. apalagi membayangkan dia hidup berdampingan dengan manusia manusia absurd. wkwkw

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 23 Oktober 2022 pukul 22.47

      Asli kakk absurd banget wkwkkwkwk

Add Comment
comment url