capek sama kabar buruk
Terima kasih
Aku amat memberi kasih
Kamu berhak menerima kasih
Meski genggaman ini penuh luka
Walapun jemari ini berdarah-darah
Sekali lagi
Dengan lapang dada
Kuharus mengucapkan
Terima kasih untuk kabar buruknya
Kabar buruk bertubi-tubi datang
Silih berganti menempati
Menduduki satu per satu hari yang berimpit
Menyerangku
Siap tidak siap
Aku mesti berubah menjadi prajurit
Memasang tameng untuk melindungi diri
Kabar buruk seperti arah mata angin
Datang dari segala arah
Menembak tubuhku dari segala sisi
Aku dan kabar buruk
Aku seperti satu prajurit
Lalu diserang oleh pasukan kabar buruk
Ini memang tidak adil
Tetapi aku sadar
Semua yang ada di dunia ini adil
Penyerangan ini
Mendadak bergerilya
Tanpa pemberitahuan
Tiba-tiba saja menghunuskan pedang
Memangnya aku bisa apa?
Seusaha apa pun berdiri
Akhirnya aku runtuh juga
Memangnya aku sekokok apa
Pasukan kabar buruk itu terlalu kuat
Aku hanya bisa mengalah
Mengulurkan tanganku yang terluka
Penuh darah-darah yang menetes
Sambutlah uluran orang lemah ini
Aku ingin berterima kasih
Aku hanya ingin berdamai
Terima kasih untuk kabar buruk
Datanglah sesukamu
Aku akan dengan senang hati
Menerimamu
Sekali lagi
Kepada pasukan kabar burun
Terima kasih
Semoga segala kabar memberikan hikmah, tak pandang itu buruk atau baik. Semoga balutan rasa syukur jadi pengingat disegala arah kehidupan, mudeng tipis² 🤭
Aamiin, Kakk!! 🤍
Setelah baca rasanya si tokoh ini tidak bisa melakukan apa-apa ya, sedih rasanya. Rasanya seperti dikhianati tiada henti.
Dikhianati sama sesuatu yang udah diharapkan, tapi akhirnya cuma bisa berdamai.
Emang selalu capek mendengar kabar burruk tapi setiap kabar buruk pasti memberikan sebuah pelajaran, btw puisinya sedih banget kak
Iyaa setiap kabar baik memberikan kebahagiaan dan setiap kabar buruk memberikan pelajaran.