Enggak Kepikiran Bakal nge-Blog
ENGGAK KEPIKIRAN buat nge-blog, terus kenapa sekarang nge-blog? Jadi gini ceritanya ....
Awalnya bikin blog karena cuma untuk memenuhi syarat dari sebuah kelas menulis yang beberapa tahun lalu pernah kuikuti. Saat itu, ada program yang mengajarkan terkait dunia blog. Dari situ, konten di blog pun hanya berisi untuk mengerjakan tugas seperti membuat artikel dan reviu buku. Setelah keluar dari kelas tersebut, akhirnya berakhir sudah aktivitas blog-ku.
Enggak pernah terbesit untuk menekuni lebih dalam dunia blog, apalagi sampai berpikir punya impian sebagai bloger. Namun, siklus hidup kadang-kadang enggak bisa ditebak, hal yang tadinya kita enggak pikirin sama sekali, siapa sangka pada akhirnya akan berkecimpung di hal yang sebelumnya enggak pernah disangka-sangka? Mungkin saat ini kita akan merasa enggak membutuhkannya, tetapi ke depannya kita enggak pernah tahu, 'kan?
Meskipun sempat enggak aktif dalam kurun waktu satu tahun lebih, aku sesekali mengisi konten hanya sekadar curhat atau memang mau menulis seperti reviu buku. Mikirnya sih, sayang aja begitu karena udah dibikin, tetapi enggak terjamah. Di sisi lain, aku lebih aktif dan lincah menulis di Instagram yang mana caption-nya amat membatasi ruang tulis. Jadi, ketika ide dituangkan, bagaimana caranya harus mencukupkan di maksimum karakter. Akhirnya, hal tersebut membuat ruang kreatif menulis terbatas, ditambah diri enggak berkembang karena enggak mencoba untuk memperkaya kalimat bahkan diksi.
Sampai suatu ketika, menjadi salah satu peserta pada Open Recruitment yang diadakan oleh Komunitas One Day One Post atau dikenal Komunitas ODOP. Kebetulan, aku adalah salah satu orang yang butuh tekanan untuk bergerak. Sebetulnya, bukan tekanan sih, lebih kepada ada tuntutan, ada tanggung jawab yang mesti dipenuhi. Kala itu, ODOP hadir bagaikan angin segar di kala kemarau nenguliti bakat yang makin kering. Enggak hanya itu, saat menjalani OPREC selama dua bulan penuh lebih beberapa hari, tiada hentinya mendapatkan siraman-siraman yang tanpa disadari dapat mengembangkan daya tulis dan menyegarkan kekeringan ide.
Sebelumnya, aku memang suka menulis sejak awal 2019, pengetahuanku hanya sebatas menulis buku berarti goals-nya enggak jauh-jauh dari menulis buku—baik fiksi maupun non fiksi. Aku pribadi lebih prefer untuk menulis non fiksi karena aku dapat menumpahkan What I Think dalam tulisan dengan sudut pandang vina—like my name. Sementara, aku belum memiliki kemanpuan yang baik untuk menulis dan menerbitkan sebuah buku. Untuk menuliskannya di Instagram pun terbatas dengan maksimum karakter, saat itu belum ada pikiran untuk menulis di blog yang notabenenya punya kelebihan untuk menuliskan apa pun tanpa maksimum batasan.
Aku yakin, ini bukan sebuah kebetulan, seperti yang sudah kubahas di Sinkronisitas, Bagian dari Kehidupan bahwa Tuhan akan selalu menjawab keresahan yang dialami hamba-Nya melalui hal-hal yang tidak diduga. Salah satunya adalah ini, ketika aku stuck dan enggak berkembang karena enggak menantang diri, kini aku berani mencoba menulis lebih panjang dan menggali ide di blog melalui komunitas ODOP.
Pertama-tama, setelah beberapa tahun enggak terlalu intens menjamah blog. Aku mencoba untuk mengotak-atik dapur blog, setelah hampir dua tahun ternyata tampilan blog sudah berubah dan lebih mobile friendly. Menurutku, dengan perubahan tampilan tersebut memudahkan para pemula di dunia blog untuk mengenal lebih lanjut mengenai fitur-fitur di blog. Apalagi sangat menguntungkan bagiku yang lebih nyaman menulis melalui gawai.
Dengan modal nekat dan mencari tahu di Google, aku mengubah template blog supaya lebih estetik. Sesekali aku bertanya dengan PJ-ku di grup Bhineka yang kadang-kadang berakhir kena omelan karena terlalu terburu-buru untuk mempelajari blog, sementara aku harus fokus menulis saja selsma dua bulan, hihi, ternyata nge-blog itu seru meskipun memusingkan. Mulai dari situ, aku merasa bahwa inilah tempat yang kucari dan cocok untukku menulis. Selain dapat mengembangkan bskat menulis blog, ternyata dapat menghasilkan pundi-pundi juga. Sudah hampir empat tahun menulis dengan idealis, sesekali sedikit kapitalis enggak masalah, ‘kan, selama tulisan kita masih berada di koridor yang positif? Kadang-kadang sering bertanya tentang rasanya menghasilkan dari karya sendiri. Aku merasa blog bisa menjadi rumah yang tepat untukku merasakan hal-hal baru tersebut.
Kalau dipikir-pikir, ternyata keren juga, ya, jadi seorang bloger. Untuk seorang pengangguran sepertiku, sebenarnya lumayan kikuk kalau ditanya kerjanya apa dan di mana? Kuliah di mana? Dengan berkutat di dunia blog, bisa jadi alasan keren untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, xixi.
Ya, aku merasa bahwa ketika aku memiliki keterbatasan untuk bekerja di luar, tetapi aku punya kelebihan untuk belajar dan mengisi waktu di rumah untuk menjadi penulis maupun bloger. Aku punya banyak waktu luang yang sering kusebut dengan privillege dan selanjutnya bagaimana caraku bertanggung jawab atas privillege tersebut. Harapannya, ketika aku memilih blog sebagai cita-cita yang saat ini tertulis, aku bisa memanfaatkan waktu, kemauan, dan wadah gratis dengan sebaik-baiknya.
Sebab, belajar itu bukan tentang di mana tetapi tentang mengapa. Ketika belajar harus berkutat pada pertanyaan “di mana?”, kurasa aku hanya tahu tentang belajar itu di sekolah atau perguruan tinggi. Sementara, aku akan dengan leluasa belajar kapan pun dan di mana pun ketika pola pikirku berkutat pada “mengapa?” karena belajar butuh alasan yang kuat sehingga di mana pun tempatnya aku akan merasa bertanggung jawab atas pembelajaran tersebut.
credit: art vector by storyset (freepik)
Semangat kak Vina. Poinnya adalah kita akan suka dengan apa pun yang kita jalani ya kak. Meskipun itu rumit
Nah, blog ini walaupun rumit, tapi aeru aja gitu ternyata kalau udah berhasil rasanya kayak bahagia tiada tara wkwkkw
Wihh udah lama ternyata bergelut di dunia blog. Setidaknya kalau ditanya sekarang kegiatannya apa bisa jawab sebagai penulis ya 🤣🤣🤣
Semoga sukses terus yaaaa jadi bloger!
Betol, Kakkk, wkekekek. Mulai bikin blog baru tahun 2020 sih, Kak, hihi. Aamiin makasih banyak, Kakkk!
Sudah lama enggak berkunjung ke blog vina. Hai 👋🏻
Tetap semangat nge-blog ya
Aloo, Kak Siti! Siap, Kak, semangat juga Kak Sitii nge-blog-nya, hihi.
Gaskeeee semangat terus ngeblognya. Tebar manfaat raih cuan.
Siap, terima kasih, Kakk.