Mengenal Hukum Bacaan Tajwid

Hukum bacaan tajwid
art vector by itscloudyxco

UMAT MUSLIM sudah sepatutnya untuk lancar dalam membaca Al-Qur’an, baik dari pelafalannya dan penerapan hukum bacaan tajwid. Sebab, Al-Qur’an adalah pedoman dan petunjuk bagi kita semua sebagai orang islam.

Oleh karena itu, sejak dini sudah harus mulai diajarkan bacaan Iqra’ oleh orangtua, bisa juga ke TPA terdekat, atau mengaji privat. Supaya ketika sudah beranjak remaja, diharapkan anak bisa lancar membaca Al-Qur’an.

Namun, pemahaman setiap orang berbeda-beda dan enggak ada yang salah juga. Mungkin dari kita ada yang sudah lupa dengan pelajarannya, atau belum belajar sama sekali?

Nah, mulai sekarang mari kita belajar bersama dari yang mudah lebih dulu. Lebih baik terlambat daripada enggak sama sekali, ‘kan?

APA ITU HUKUM BACAAN TAJWID

Ilmu tajwid adalah pemahaman terkait pelafalan makhraj (tempat keluarnya huruf hijaiyah) dan cara membacanya dengan baik dan benar. Dengan menerapkan ilmu tajwid artinya kita telah menunaikan hak-hak dari penempatan dan cara pembacaannya. Hukum bacaan tajwid dapat memperbagus bacaan Al-Qur’an kita.

Ilmu tajwid sendiri dapat membantu melancarkan bacaan kita. Meskipun begitu, diharapkan teman-teman dapat memperhatikan makhroj hijaiyah supaya enggak salah dalam pelafalan. Semisal huruf ا (alif) dan ع (‘ain), lalu ذ (dza) dan ز (za), dll, itu punya suara yang mirip, tetapi cara mengucapkannya berbeda.

Pentingnya belajar tahsin—terutama dalam pelafalan makhroj huruf hijaiyah adalah supaya enggak mengubah arti. Jika kita salah membaca suatu huruf dalam Al-Qur’an, itu akan berakibat fatal karena penafsirannya sudah berbeda. Seenggaknya itu yang harus diperhatikan sebelum belajar hukum bacaan, ya, teman-teman.

MENGAPA HARUS MEMAHAMI HUKUM BACAAN TAJWID?

Ketika kita sudah lancar dan tepat sasaran dalam pelafalan huruf hijaiyah. Enggak ada salahnya kita belajar memahami hukum bacaan tajwid sehingga bacaan kita menjadi sempurna, aamiin.

Ilmu tajwid merupakan ilmu mulia karena orang yang dapat menerapkan dan memahami hukum bacaan tajwid ketika membaca Al-Qur’an akan masuk surga bersama para malaikat yang mulia.

Dari Aisyah رضيالله عنه berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

اَلْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَ الَّذِيْ يَقْرَؤُهُ وَ يَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَ هُوِ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Seorang yang pandai dalam Al-Quran akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat, dan seorang yang membaca Al-Quran dengan tersendat-sendat (terbata-bata) dan merasa keberatan maka baginya dua pahala.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Selain itu, bagi siapa pun yang mendalami ilmu tajwid akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kedudukan di dunia dan di akhirat akan sama tingginya.

Dari Umar bin Khattab رضيالله عنه berkata telah bersabda Rasulullah ﷺ

  إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَ يَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Quran dan merendahkan sebagian yang lainnya juga dengan al-Qur’an.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Ilmu tajwid sendiri memiliki tujuan supaya kita dapat lancar mengucapkan lafal Al-Qur’an. Dari pelafalan tersebut, kita memberikan tarqiq (re: tipis) dan tebal, panjang dan pendek, berdengung, dst. Maka amat disarankan bagi teman-teman untuk praktik dan berlatih secara khusus kepada para ahli di bidangnya supaya enggak keliru.

Sekarang tahu, ‘kan, mengapa sih kita harus belajar hukum bacaan tajwid? Sebagai umat muslim, memang sudah seharusnya mengetahui ilmu agamanya sendiri baik fikih maupun tajwid karena kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah تَعَالَى.

Nah, dalam bahasan kali ini aku hanya akan memberi teorinya sebagai gambaran awal.

MACAM-MACAM HUKUM BACAAN TAJWID YANG HARUS DIKETAHUI

Ada banyak macam-macam hukum bacaan tajwid yang mesti dipelajari. Namun, ji kali ini aku hanya akan membeberkan empat hukum bacaan tajwid yang berkaitan dengan nun mati/sukun atau tanwin. Nun mati/sukun yaitu huruf nun di atasnya diberi harokat sukun, dan tanwin memiliki tiga jenis yaitu kasrahtain, dammahtain, dan fathahtain. (Lihat gambar di bawah)

Hukum bacaan tajwid
Tanda baca tanwin dan nun sukun/mati

Apabila nun mati/sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka penyebutannya punya ciri khas masing-masing. Nah, apa saja hukum bacaannya? Mari kita simak!

1. Idzhar Halqi

Idzhar artinya terang/jelas. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan huruf-huruf idzhar maka harus dibaca jelas atau terang. Apa saja huruf idzhar? Huruf-huruf hijaiyah yang tergolong dalam hukum bacaan idzhar ada enam, yaitu:

ا (a/alif), ه (ha), ع (‘a/’ain), غ (gho/ghain), ح (kha), dan خ (kho).

Contoh:

• أَنْعَمْتَ (nun sukun bertemu dengan huruf ‘ain) dibaca an’amta bukan ang-amta apalagi am’amta.

• رَغَدًا حَيْثُ (fathahtain pada huruf da bertemu dengan huruf kha) dibaca roghodan khaitsu bukan roghodang khaitsu.

• قِرَدَةً خَاسِـِٕيْنَ (dammahtain pada huruf ta bertemu dengan huruf kho) qiroodatun khoosi’ah bukan qiroodatung khoosi’ah.

• وَجَ‍نَّ‍اتٍ أَلْفَافًا (kasrahtain pada huruf ta bertemu dengan huruf alif) dibaca wa jannaatin alfaafaa bukan wa jannating alfaafaa.

• مِنْهُمْ (nun sukun bertemu dengan huruf ha) dibaca minhum bukan minghum

• اَجْرٌ غَيْرُ (dammahtain pada huruf ra bertemu dengan huruf ghain) dibaca aj’run ghairu mamnuun.

Itu dia contoh-contohnya. Jadi, idzhar halqi sebelum masuk ke huruf-huruf idzhar tadi akan terdengar jelas seperti ada huruf ‘n’.

2. Idhgam

Idgham artinya berdengung. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham maka cara bacanya harus didengugkan. Hukum bacaan idgham terbagi menjadi dua: idgham bigunnah dan idgham bilagunnah.

- Idgham Bigunnah

Idgham bigunnah cara bacanya didengung lalu melebur ke huruf idgham bigunnah. Huruf jdgham bigunnah ada empat: م (mim), ن (nun), و (wau), dan ي (ya).

Contoh:

• أَبِي لَهَبٍ وَّتَبَّ (kashrahtain pada ba bertemu dengan huruf wau) dibaca abii lahabiwwatab.

• مِّ‍نْ مَّ‍سَدٍ (nun mati bertemu dengan huruf mim) maka diaca mimmasad'

• وَبَرْقٌ يَّجْعَلُوْنَ (dammahtain pada huruf qaf bertemu dengan huruf ya) maka dibaca wabarquyyaj’alun.

• مِنْ ناَصِرِيْنَ (nun mati bertemu dengan huruf nun) dibaca minnaashiriin.

- Idhgam Bilagunnah

Idgham bilagunnah dibaca enggak dengung ke huruf selanjutnya, ya. Huruf idgham bilagunnah ada dua, yaitu: ل (lam) dan ر (ro).

Contoh:

• وَيْلٌ لِّ‍كُلِّ هُمَزَةٍ لُّ‍مَزَةٍ (di sini terdapat dua hukum bacaan bilagunnah, yakni dammahtain pada huruf lam dan kasrahtain pada huruf ta bertemu dengan huruf lam) dibaca wailullikulli humazatillumazah.

• شَ‍رًّا يَّ‍رَهُ (fathahtain pada huruf ra bertemu dengan huruf ya) dibaca syyarroyyaroh.

Perbedaannya adalah ketika bertemu huruf bigunnah itu ditahan terlebih dulu proses masuknya. Kalau bilagunnah enggak ditahan, tetapi langsung masuk ke huruf berikutnya.

3. Iqlab

Iqlab artinya mengganti atau mengubah. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab maka nun mati atau tanwin tersebut lafalnya berubah menjadi huruf mim mati. Huruf iqlab hanya ada satu, yaitu ب (ba).

Contoh:

• كَلَّا ۖ لَيُ‍نْبَ‍ذَنَّ (nun mati bertemu dengan huruf ba) dibaca kallaa layummbadzanna.

• مِ‍‍نْ بَ‍‍عْدِ (nun mati bertemu dengan huruf ba) maka dibaca mimmba'di. 

Membaca iqlab dibaca masuk hingga terasa getaran mim di hidung.

4. Ikhfa'

Ikhfa' memiliki arti samar. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa maka dibaca samar. Huruf ikhfa ada lima belas. Semua huruf hijaiyah adalah hukum bacaan ikhfa kecuali huruf-huruf yang tergolong idzhar, idgham, dan Iqlab.

Contoh:

• مِ‍نْ شَ‍رِّ (nun mati bertemu dengan huruf sya) dibaca ming-syarri bukan min-syarri.

• نَارًا ذَا (fathahtain pada ra bertemu drngan huruf dza) dibaca naarong dzaa bukan naron dzaa.

• يَوْمَئِذٍ تُ‍حَدِّثُ (kashrahtain pada huruf dza bertemu dengan huruf ta) dibaca yauma idzing tukhadditsu akhbaa ro haa.

• كُتُبٌ قَ‍يِّمَةٌ (dammahtain pada huruf ba bertemu dengan huruf qaf) dibaca qutubung qayyimah.

• نَاصِيَةٍ كَ‍اذِبَةٍ (kashrahtain pada huruf ta bertemu dengan huruf kaf) dibaca naashiyating kaadzibatin.

Membaca ikhfa' ini enggak benar-benar dilafal -ng secara bahasa Indonesia, ya. Namun, -ng dalam ikhfa letaknya di atas tenggorokan.

Hukum bacaan tajwid
art vector by itscloudyxco

Itu dia hukum bacaan tajwid apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah maka ada yang dibaca jelas, dengung, samar, dan mengubah

Tentunya belajar itu enggak cukup hanya dengan membaca teori dan memahaminya. Akan tetapi, kita juga harus rajin berlatih dan tetap belajar ke ahlinya untuk pelafalan yang lebih jelas dan detail.

Yok, kita mulai membaca Al-Qur’an dengan menerapkan bukum bacaan tajwid!

Referensi

• https://muslim.or.id/25422-hukum-tajwid.html#Makna_ayat_bacalah_secara_tartil

• https://muslimah.or.id/735-membaca-kalamullah-dengan-benar-nan-indah-2-ilmu-tajwid.html

Next Post Previous Post
4 Comments
  • Wakhid Syamsudin
    Wakhid Syamsudin 2 Oktober 2022 pukul 01.53

    Harus semangat nih mempelajari ilmu tajwid. Makasih sharingnya kakak.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 2 Oktober 2022 pukul 07.10

      Hihi, semangat Pak Ded. ^^

  • Siti Nurhayati
    Siti Nurhayati 2 Oktober 2022 pukul 23.04

    Super lengkap

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 3 Oktober 2022 pukul 20.23

      Sebenernya belom lengkap wkwk masih ada mad-mad lainnya. Tapi, kudu riset dan belajar lagi biar enggak keliruu.

Add Comment
comment url