Mengenal Tindakan Bullying
art vector by elena_kalinicheva (freepik) |
TINDAKAN BULLYING memang menjadi hal paling memiriskan ketika terjadi. Namun, yang menjadi makin miris adalah ketika kasus itu terus terulang lagi dan lagi. Seakan-akan tidak ada usaha atau perbaikan terkait pelajaran bahayanya mem-bully.
Anehnya—sebenarnya lebih kepada ironi—tindakan bullying biasa terjadi di lingkungan terdidik. Tidak sedikit dari para pendidik di lingkungan terdidik yang berusaha menutup-nutupi. Konon katanya, demi menjaga nama baik sekolah. Jadinya, gertakan hanya berupa mediasi atas dasar kekeluargaan.
Aku sendiri pernah merasakannya, tetapi untung tidak terlalu parah dan tidak begitu lama. Akan tetapi, di luar sana, kita tidak pernah tahu beberapa atau bahkan banyak korban yang tidak berani berbicara terkait perundungan yang menimpanya.
Bisa jadi, di antara kita tidak memahami, bahkan tidak menyadari apa yang dilakukan termasuk ranah pem-bully-an. Akibat ketidaktahuan tersebut, akhirnya hal itu terus berulang dilakukan dan tanpa disadari pula bisa jadi kita telah menjadi pem-bully.
Aku sendiri tidak mengerti, untuk apa seseorang atau oknum mengaksikan pem-bully-an terhadap orang lain. Untuk menampakkan kekuasaan dan kekuatan? Kurasa tidak, alih-alih begitu, yang tampak di pandanganku adalah mereka penakut yang berlindung di balik tindakan kasar tersebut. Malah kasihan.
Mungkin di antara kita ada yang bertanya, lagian mengapa orang yang di-bully atau korban tidak melawan saja—selama ini kita ketahui korban biasanya lemah—? Menurutku, itu bukan pertanyaan yang tepat. Coba tanya saja seperti ini, apa yang membuat mereka tidak berani untuk melawan?
Mereka—para korban—punya alasan kuat untuk bertahan pada posisi tersebut. Sehinga hal itu membuat mereka tampak lemah dan tidak berdaya. Memangnya siapa yang mau dirinya dihina begitu rupa? Kecuali, kadang-kadang ada sebuah alasan atau sesuatu yang membuat mereka bertahan.
Kali ini, aku mau membahas terkait bullying yang sampai saat ini lazim terjadi. Dalam hal ini, harapannya dapat menjadi pembelajaran bagi diri dan orang lain. Dengan begitu, setidaknya kita dapat mengurangi risiko tindakan bullying agar tidak merebak dan musnah.
MEMAHAMI TINDAKAN BULLYING
Perlu diketahui, occasional conflict atau pertengkaran antara dua pihak, bukanlah termasuk tindakan bullying. Biasanya hal itu terjadi karena kesadaran dan persetujuan keduanya—terlepas dari bagaimana pemicunya.
Bullying biasanya terjadi ketika seseorang melakukan tindakan tidak terpuji kepada orang lain yang tidak melakukan perlawanan. Artinya, ada korban yang diserang oleh pelaku tanpa perlawanan.
Pelaku biasanya tidak menyerang sendiri, dia akan dibantu oleh teman-temannya untuk menyerang korban. Oleh karena itu, korban meniadi makin lemah dan merasa takut.
Jadi, apa itu tindakan bullying?
Bullying adalah sebuah perilaku perundungan atau penindasan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang terhadap individu lain dengan serangan sepihak. Pelaku bisa jadi tidak menyadari perbuatannya, karenanya pelaku cenderung akan tidak merasa bersalah.
Mungkin kita pernah tidak sengaja mengolok dengan dasar bercanda dan kita berpikir seseorang yang diolok tidak mempermasalahkannya. Akan tetapi, kita tidak pernah tahu bagaimana isi hatinya, ‘kan? Kalau ternyata orang tersebut merasa terganggu dan tersakiti, secara tidak sadar kita sudah melakukan pem-bully-an.
Meskipun berteman akrab sekali pun, kadang-kadang kita mesti menjaga cara bertutur dan berlaku. Sebab, kita tidak pernah tahu teman kita ini memiliki hati yang seperti apa.
Sementara, bagi orang-orang yang di-bully. Aku memahami, mereka tidak speak up, pasti karena ada suatu alasan. Bisa jadi karena faktor kekuatan, kekuasaan, bahkan kurangnya dukungan sekitar. Bisa jadi karena terlalu sering di-bully alhasil dia menjadi makin lemah dan takut.
Maka, hal itu dibutuhkan kesiapan diri yang kokoh untuk menjadi berani dan menentang tindakan bully. Sebab, jika terus-menerus dibiarkan dan didiamkan akan menjadi tidak baik bagi diri sendiri.
Jenis-Jenis Bullying yang Mesti Diketahui
Kadang-kadang, kita tidak pernah menyadari perbuatan yang sudah dilakukan. Entah itu berdampak baik atau malah buruk terhadap orang lain. Meskipun, ketidaksengajaan masih bisa dimaklumi, tetapi tetap saja akan meninggalkan bekas. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang dapat membatasi diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan.
Dalam hal ini karena kita membahas terkait tindakan bullying, maka kita perlu untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mengategorikan seseorang menjadi si pem-bully.
Secara umum, jenis-jenis bullying itu terbagi menjadi tiga:
- Kontak Fisik, biasanya pelaku akan menyerang fisik korban.
- Tutur Verbal, pelaku akan mengolok-olok dan mengejek korban.
- Serangan Psikis, pelaku akan mengucilkan dan mendiskriminasi korban.
Sherri Mabry Gordon, seorang author mengategorikan tindakan bullying menjadi enam jenis:
1. Physical Bullying
Serangan fisik memang yang paling umum dan sering terjadi pada tindakan bullying. Para pelaku tidak segan-segan menindas korban dengan serangan fisik. Pelaku biasanya memiliki kondisi fisik yang lebih kuat dibanding korban. Pelaku juga akan bertindak agresif daripada teman-temannya.
Serangan fisik ini biasanya dilakukan oleh laki-laki. Namun, seperti yang sudah kujelaskan serangan akan menjadi tindakan bullying ketika korban memiliki kelemahan dan takut untuk melawan sehingga harus menahan sakit.
Physical bullying akan mudah diidentifikasi karena terdapat bekas luka akibat serangan yang dilancarkan pelaku. Hal ini artinya bisa dijadikan sebagai barang bukti untuk menegakkan keadilan.
Contoh-contoh physical bullying yaitu menampar, memukul, menendang, mendorong keras, dan lain yang membuat korban terluka.
2. Verbal Bullying
Jika physical bullying akan menyerang fisik korban, sementara verbal bullying akan menyerang batin si korban. Diserang fisiknya hingga terluka memang menyakitkan, tetapi serangan kata-kata tidak menyenangkan juga sama menyakitkannya.
Pelaku biasanya sudah memiliki target untuk dipanggil dengan sebutan ejekan guna mengolok-olok fisik korban. Tutur-tutur yang dilontarkan pelaku terhadap korban dengan niat merendahkan. Tentu saja verbal bullying didominasi oleh pelaku perempuan.
Contoh-contoh verbal bullying menghina dan mengolok-olok kondisi fisik korban, membuat julukan yang mempermalukan korban.
3. Relational Aggression
Jenis bullying satu ini agak berbeda dengan yang lainnya karena kadang dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan korban. Kok bisa, ya? Relational aggression adalah kondisi di msna pelaku mengintimidasi korban atau menyabotase status sosial korban.
Hal itu memiliki tujuan bagi si pelaku yaitu meningkatkan status sosial pelaku. Mungkin kamu pernah mendengar temanmu membicarakan keburukan teman lain tanpa bukti. Jika itu terjadi dengan tujuan tadi, maka peringatkan temanmu.
Contoh-contoh relational aggression mengisolasikan korban, menyebarkan kabar buruk yang bisa jadi tidak benar tentang korban, memanipulasi situasi dan kondisi, bahkan merusakan kepercayaan diri si korban.
4. Cyber Bullying
Ada pelaku yang tidak berani menyerang secara verbal langsung kepada si korban. Namun, kadang-kadang pelaku tidak kehabisan akal dan mencari alternatif lain hanya demi menyerang si korban yaitu melalui serangan internet.
Zaman serbadigital saat ini memang memudahkan kita, tetapi minusnya jari kita jadi lihai dalam berkomentar. Wadah digital memang jadi sasaran empuk bagi pelaku untuk menindas pelaku.
Saat ini menemukan komentar-komentar dengan kata-kata jahat mudah sekali ditemukan. Entah itu menyerang fisik, mengolok-olok, bahkan pelecehan. Kejamnya lagi para pelaku dapat menyembunyikan identitas aslinya karena dapat menggunakan akun palsu.
Contoh-contoh cyber bullying yaitu melakukan ancaman dengan meneror melalui media sosial, komentar tidak etis di unggahan korban, mengunggah sesuatu demi mempermalukan korban.
5. Sexual Bullying
Untuk yang satu ini mari kita mulai dengan salah satu kasus yang sering terdengar di media massa. Seorang pria menyebarkan foto atau video seksual mantan pacarnya karena tidak terima diputusin. Sehingga dokumentasi tersebut mengundang banyak pria untuk melihatnya.
Hal itu termasuk ke dalam sexual bullying juga. Sexual bullying yaitu pelaku menargetkan korban dalam serangan seksual. Serangan ini dapat terjadi di mana pun dan oleh siapa pun. Bahkan terhadap orang dikenal pun.
Contoh-contoh sexual bullying yaitu sapaan nama seksual, gerakan seksual terhadap korban, sentuhan tidak diinginkan, dan serangan seksual lainnya yang membuat korban terluka dan tidak nyaman. #
6. Prejudicial Bullying
Tindakan bullying yang terakhir ini berdasarkan prasangka terkait etnis, suku, agama, atau bahkan orientasi seksual tertentu. Pelaku menargetkan korban yang sekiranya berbeda dengan dia. Dengan hal itu, pelaku akan melalukan penindasan. Prejudicial Bullying juga dapat mencakup jenis-jenis bullying lainnya.
Contoh-contoh prejudicial bullying menjauhi, mengintimidasi, dan melakukan diskriminasi terhadap korban yang disnggap berbeda dengannya.
Mengenal Tindakan Bullying untuk Membatasi Perilaku Diri
Tindakan bullying memang tidak bisa disnggap remeh. Terutama bagi anak-anak yang masih dengan mudah bercanda dengan temannya, tetapi bisa jadi menyakiti temannya tersebut.
Pada artikel ini aku hanya membahas tindakan bullying terkait pengertian dan jenis-jenis bullying yang harus kita semua tahu supaya kita sadar. Sehingga kita dapat tahu batasan-batassn dalam berinterkaksi.
Masih ada beberapa poin-poin yang akan kubahas terkait betapa bahayanya tindakan bullying ini. Seperti faktor, dampak, dan kasus-kasus nyata yang terjsdi di kehidupan sekitar kita, serta cara pencegahannya.
Namun, semua itu akan kujabarkan di artikel selanjutnya, ya! Jadi, tetap ikutin artikel terkait tindakan bullying.
—
Referensi:
• https://bobo.grid.id/amp/082129569/bullying-pengertian-penyebab-dan-cara-mengatasinya?page=all
• https://www.seributujuan.id/id/bullying
Kasihan korban bully ya. Bisa trauma dan membekas seumur hidup. Orang tua wajib banget mengawasi anak agar terhindar dari rundung merundung.
Serius tanya, pas masih kecil aku & temenku panggil nama dengan nama ortu itu termasuk Bulliying ga sih?
Bullying nih salah satu hal menakutkan dalam dunia pendidikan. Tidak sedikit juga pelaku yang berlindung di balik kalimat , "cuma bercanda, kok".
Bullying tidak hanya fisik yaa kata kata verbal juga jika menyakiti dan membuat tidak nyaman termasuk bullying juga. Dan ini seringkali terjadi. Semoga kita dan anak anak kita terhindar dari bullying
Bullying sudah terjadi sejak dulu, tetapi akhir-akhir ini menurut saya semakin menjadi. Anak saya pun pernah mengalami dipalaki kakak kelas, padahal masih dan pelakunya samping rumah. Sebagai orang tua Kita harus melatih Anak untuk speak up, jika terjadi sesuatu.
Aku lagi ngadepin seorang murid les ku yang mengalami bullying sejak jaman SD dulu dan dampaknya hingga skrg parah banget. Nie anaknya udah SMA dan g mau brngkt skul dah 2 bulan. Huhuhuuu....
memang terlihat bercanda ya, tapi penerimaan orang itu beda-beda dan yaaa ternyataa bisa jadi 'luka' yang dalam karena pasti membekas :(
Bener banget ini, bullying dampaknya sampai gede lhooo, mungkin yg bully ngga merasa, tapi yg dibully ini loh yg hidupnya akan berubah totaaaal dah
Bullying terjadi sudah sejak lama, dan PR kita sebagai ornag tua adalah mengarahkan anak untuk menghormati orang lain, teman, saudara dan tidak mengeluarkan kata tidak pantas.