Resesi Ekonomi: Cikal Bakal dan Cara Menghadapinya

Resesi Ekonomi
art vector by starline (freepik)

RESESI EKONOMI tengah menjadi desas-desus bagaikan momok yang merajalela. Seperti yang kita sama-sama tahu, bahwa banyak faktor yang menyebabkan pemicu terjadinya resesi ekonomi.

Dilansir dari CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa pada tahun 2023 dunia akan mengalami awan gelap, bahkan akan dihadang oleh badai besar. Awan gelap di sana maksudnya adalah resesi terhadap ekonomi dunia.

Selanjutnya dijelaskan juga bahwa resesi perekonomian dunia ini memiliki penyebab. Yaitu disebabkan karena bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga.

Sri Mulyani selaku menteri keuangan juga menjabarkan beberapa ancaman yang akan bahkan sudah terjadi. Pertama ialah pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan juga perang dunia Rusia-Ukraina.

Meskipun resesi global ini hadir menjadi ancaman. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo optimis bahwa Indonesia bisa menghadang badai dan melaluinya.

Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk tidak panik. Alih-alih panik, ada baiknya melakukan antisipasi dengan lebih pandai menyikapi keuangan kita sendiri.

Namun, kali ini kita tidak akan membahas tentang resesi global secara mendalam lagi. Sebab, kita mesti mengetshui lebih jauh apa itu resesi ekonomi.

Sekelumit tentang Resesi Ekonomi

Dari tadi kita bahas tentang resesi ekonomi global, tetapi sebenarnya apa sih pengertian serta faktor-faktor yang mempengaruhinya? Nah, yok kita simak dan sama-sama cari tahu!

Resesi adalah situasi di mana suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif. Hal itu dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, bertambahnya pengangguran, bahkan selama dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami resesi.

  • Dunia Terguncang, salah satunya adalah seperti pandemi Covid-19 yang menyerang dunia secara mendadak. Hal tersebut menyebabkan daya beli masyarakat melemah karena kesulitan ekonomi.
  • Teknologi Canggih, dengan adsnya robot AI yang akan menguasai dunia pekerjaan, jelas akan menyebabkan lapangan pekerjaan bsgi manusia akan berkurang. Oleh sebah itu, pada akhirnya akan banyak pengangguran.
  • Inflasi, 2020 ketika dunia dilanda Covid-19 telah mengalami resesi. Saat ini bisa saja resesi terjadi karena harga beberapa komoditas energi yang meningkat sehingga inflasi pun melambung.
  • Deflasi, dapat ditandai dengan menaiknya harga barang maupun jasa. Memang, sekilas deflasi akan meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, jika terjadi berlebihan akan merugikan penyedia barang dan jasa.
  • Tingginya Suku Bunga, inflasi yang melonjak menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunganya. Hal tersebut dapat diperparah dengan menurunnya daya beli sehingga menjadi pemantik terjadinya resesi ekonomi.

Ciri-Ciri Suatu Negara dilanda Resesi Ekonomi

Suatu negara dapat dikatakan mengalami resesi jika ditandai dengan beberapa ciri di bawah ini:

1. Pertumbuhan Ekonomi Negatif

Seperti definisinya bahwa ketika suatu negara mengalami kelangsungan negatif pada angka dua kuartal berturut-turut dalam pertumbuhan ekonomi maka negara tersebut terjebak dalam resesi.

Biasanya situasi tersebut dapat dipengaruhi oleh ketidakstabilan investasi, pendapatan nasional, konsumsi, pengeluaran, hingga ekspor dan impor. Sementara, resesi akan sulit dihindari jika hal tersebut terjadi berturut-turut dalam waktu lama.

2. Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi

Apabila produksi dilakukan secara berlebihan, artinya ketersediaannya suatu barang akan menumpuk. Di sisi lain, jumlah konsumsi yang lebih banyak dengan kegiatan produk tadi berpotensi impor secara besar-besaran. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan pengeluaran melonjak, sementara laba perusahaan lokal makin menipis.

3. Berkurangnya Lapangan Kerja

Kurangnya lapangan pekerjaan merupakan salah satu ancaman suatu negara mengalami resesi. Sebab, hal tersebut akan menandai lemahnya pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Selain itu, pengangguran juga makin meningkat. Sehingga dapat meningkatkan pula tingkat kriminalitas. Jika seperti itu, para investor akan kehilangan kepercayaan diri untuk menanamkan modal.

Dampak-Dampak yang Terjadi Ketika Terjadi Resesi Ekonomi

Gelap gelap
art vector by rawpixel.com (freepik)

Dengan adanya ciri serta faktor tersbut, maka dampak resesi ini tidak dapat dihindari pula. Namun, dampak ini tidak hanya menimpa satu pihak saja. Nyatanya, dampak-dampak resesi ekonomi dapat melibatkan banyak pihak.

1. Dampak terhadap Pemerintah

Ketika resesi ekonomi terjadi, maka angka pengangguran akan makin naik. Imbasnya, pemerintah dituntut untuk membuka banyak lapangan pekerjaan. Pada akhirnya, pinjaman pada bank asing ikut melonjak.

Selain itu, buruknya kondisi finansial masyarakat dan harga properti yang turun juga mempengaruhi pajak dan non pajak ikut menurun. Alhasil PPN dalam kas negara makin menipis.

Untuk menjamin kesejahteraan rakyat, pemerintah juga dituntut untuk melakukan pembangunan di sektor pemerintahan. Dengan adanya tuntutan tersebut menyebabkan defisit anggaran dan utang pemerintah makin meningkat karena . menurunnya pemasukan pendapatan pajak.

2. Dampak terhadap Perusahaan

Daya beli masyarakat yang menurun akan berimbas pada pendapatan perusahaan yang juga menurun, selain itu juga dapat mengancsm arus kas perusahaan.

Alhasil, mau tidak mau perusahaan mesti memotong biaya operasional. Perusahaan juga terpaksa harus menutup lapangan bisnis miliknya yang kurang memungkinkan ditutup. Bahkan terpaksa harus merumahkan para pegawainya.

3. Dampak terhadap Pekerja

Dampak yang terjadi pada perusahaan terkaitan pemangkasan biaya operasional juga berimbas pada para pekerja. Di samping adanya pegawai yang dirumahkan, imbas bagi para pegawai adalah berkurangnya penghasilan mereka.

Dampak seperti itu pada akhirnya akan mengakibatkan ketidakstabilan sosial, kesenjangan sosial pun merebak, bahkan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Upaya Pencegahan dari Resesi Ekonomi

Dengan merebaknya ancaman resesi global 2023, apakah hal itu berarti kita benar-benar akan terjebak di dalamnya? Ternyata tidak, ya. Nyatanya akan selalu ada pencerahan di balik apa-apa yang terjadi.

  • Belanja besar-besaran dapat menjadi strategi pemerintah untuk menghadang resesi. Hal itu dikarenakan agar ekonomi yang berputar tidak macet dan dunia usaha dapat terus berinvestasi.
  • UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang terkena imbas. Dengan mwmbantu penyaluran pada UMKM, setidaknya dapat menjadikan roda ekonomi berjalan lancar.
  • Menarik investor dengan membuat kebijakan yang efektif, tujuannya agar investor dapat menanamkan modal di Indonesia.

Menghadapi Resesi Ekonomi yang Akan Terjadi

Resesi global memang menjadi pemberitaan di mana-mana saat ini. Memberikan informasi gelapnya 2023, kesulitan akan merebak. Jika hal itu tidak disertai dengan edukasi, maka masyarakat rentan panik dan cemas.

Sejatinya, resesi ekonomi sendiri masih bisa dihadapi dan diatasi. Namun, kepanikan yang berlebih tidak akan berhasil untuk menghadapinya. Paniklah sebentar saja untuk kemudian mulai menghadapi.

Meskipun resesi datang seperti momok, tetapi akan selalu ada cara untuk menghadapinya. Dan itu dapat dilakukan.

1. Hemat dan Hindari Boros

Pentingnya berhemat akan amat membantu jika situasi dihadapkan dengan resesi ekonomi. Mementingkan kebutuhan dibanding keinginan semata. Sisa uang dapat ditabung, membayar utang jika ada, atau melakukan investasi, serta menyiapkan dana darurat. Yang terpenting adalah mesti mengesampingkan gengsi. mengesampingkan gengsi. 

2. Membayar Utang

Membayar utang mesti dilakukan apalagi untuk menghadapi resesi. Porsi mengutang alangkah baiknya di bawah 30% dari pemasukan. Apabila resesi melanda, ada baiknya mengurangi persentase utang atau kalau bisa jangan mengutang lebih dulu.

Utang-utang sebelumnya dapat segera dilunasi, dimulai dari bunga yang besar. Sebab, utang dengan bunga besar dapat menghambat laju kas kita.

3. Menyiapkan Dana Darurat dan Asuransi

Dana darurat dapat dijadikan solusi ketika nasa resesi tiba-tiba datang. Menyiapkan dana darurat idealnya 3-6 bulan dari jumlah pengeluaran.

Asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi terganggunya kas keuangan saat masa resesi tiba dan membutuhkan dana kesehatan dengan biaya besar.

4. Mencari Pemasukan Tambahan

Selain melakukan penghematan, kita juga bisa menambah pemasukan dengan mencari pekerjaan sampingan. Diharapkan hal itu dapat mencukupi kebutuhan kalau-kalau sesuatu mendadak terjadi, sehingga kita memiliki uang pegangan.

5. Menabung

Rajin menabung sejak dini memang penting untuk diterapkan supaya terbiasa sampa dewasa. Dengan menabung setidaknya kits memiliki dana darurat. Apalagi dengan kabar resesi ekonomi 2023, menabung mulai bisa dilakukan sejak saat ini untuk mengantisipasi.

Indonesia telah Akrab dengan Resesi Ekonomi

Slow ae
art vector by macrovector (freepik)

Tidak apa-apa untuk merasa panik ketika dihadapkan dengan berita resesi global 2023 nanti. Namun, yang terpenting adalah tentang bagaimana persiapan dan antisipasi kita.

Nah, teman-teman tahu tidak sih kalau ternyata Indonesia telah mengalami gempuran resesi dari masa ke masa. Namun, nyatanya gempuran tersebut tidak membuat Indonesia runtuh. Justru Indonesia masih kokoh sampai saat ini.

Dimulai dari tahun 1963 mengalami resesi karena hilerinflasi. Pada tahun 1998, terjadi demonstrasi besar akibat ketidakpercayaan masyarakat yang dipicu oleh krisis politik karena adanya krisis ekonomi yang dirasakan masyarakat.

Pada tahun 2008, terjadi pula resesi global karena kredit macet hipotek yang terjadi di Amerika Serikat. Dan terakhir terjadi pada tahun 2020, yaitu ketika pandemi Covid-19 melanda dan membuat perekonomian dunia terancam karena sistem lockdown.

Nah, semua itu berhasil dilalui dan diatasi oleh negara ber-flower kita ini. Selama ini kita optimis seraya mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi ekonomi nanti, maka seharusnya Indonesia bisa kembali mampu melaluinya.

Jadi, jangan panik dan yakin bahwa resesi ekonomi bisa kita atasi bersama secara kompak!

Referensi:

• https://m.bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20221015/9/1587757/apa-itu-resesi-ini-pengertian-penyebab-dan-dampaknya

• https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/news/20220930133306-4-376272/jokowi-luhut-bilang-2023-gelap-survei-sebut-lebih-parah/amp

• https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/meski-dunia-dibayangi-resesi-jokowi-optimistis-ekonomi-tumbuh-positif/6770168.html



Next Post Previous Post
1 Comments
  • Tpjminds
    Tpjminds 24 November 2022 pukul 23.12

    Entah disana, tapi kalau pengurangan pegawai sudah terasa lumayan banyak. Hal ini juga berakibat pada statistik Omzet cakmin. Huhuhu... Semoga segera bisa upgrade diri agar bisa survive kalau memang resesi terjadi.

Add Comment
comment url