Angkutan Umum: Oplet, Mikrolet, hingga Ojek Online

Angkutan umum
Pixabay
ZAMAN mulai menampakkan kebolehannya. Memamerkan pada manusia, bahwa segalanya dapat menjadi mudah dan praktis hanya dalam jentikan jari. 

Enggak butuh effort untuk ke sana kemari, tinggal duduk seraya otak-atik jari. Enggak butuh waktu lama, segala proses langsung selesai. Kadang berpikir apa ini zaman edan?

Habis kalau dipikir-pikir, dulu-dulu—beberapa tahun lalu enggak secanggih saat ini. Semua serbacepat dan mudah. Hal ini jadi angin segar tersendiri. 

Namun, di sisi lain, memang terdapat beberapa kekurangan yang mesti diperhatikan. Seperti semua yang berbasis digital dan internet. 

Tinggal bagaimana kita dengan bijak mengaplikasikan perkembangan yang makin canggih tersebut dan tetap enggak bikin kita diperbudak teknologi. 

Angkutan Kota dari Dulu Kala hingga Saat ini

Salah satu dampaknya adalah transportasi. Transportasi jadi sarana nyata dan terasa sekali perubahannya dari masa ke masa. Masyarakat pun merasa terbantu.

Siapa yang dulunya ke mana-mana naik angkutan umum atau angkutan kota? Kalau ingat momen-momen itu, pada kangen enggak, sih?

Soalnya, saat ini udah jarang banget ditemukan angkutan-angkutan yang mengantarkan manusia dari tempat antar ke tempat tujuan. 

Angkutan-angkutan zaman yang lalu tersisa segelintir. Seakan-akan sang supir di dalamnya meyakini masih ada orang yang mau duduk di tempat penumpang. 

Enggak hanya transportasi, manusianya pun mau enggak mau mesti mengikuti perkembangan zaman. Itulah karena saat ini angkutan yang dulu telah menjadi kekinian. 

Angkutan Kota Pertama Kali

DAMRI
Freepik 
Sejatinya angkutan-angkutan umum terbagi menjadi tiga, yakni; angkutan darat, angkutan laut, dan angkutan udara. Angkutan umum adalah transportasi yang mengangkut manusia dan juga barang. 

Sebelum Indonesia merdeka, pada tahun 1943 saat Jepang masih menjajah. Indonesia memiliki dua angkutan umum yang cukup terkenal. 

Pertama adalah Jawa Unyu Zigyosha, yaitu angkutan umum dengan menggunakan gerobak, truk, atau cikar. Angkutan ini berguna untuk mengangkut barang. 

Kemudian ada Zidosha Sokyoku, yaitu angkutan yang menggunakan kendaraan bermotor dan bus. Angkutan ini berguna untuk mengangkut manusia. 

Setelah Indonesia berhasil merdeka, pada tahun 1945. Departemen Perhubungan RI mengambil alih angkutan umum tersebut untuk dikelola dan mengalami perubahan nama. 

Jawa Unyu Zigyosha berubah menjadi Djawatan Pengangkutan. Sementara, Zidosha Sokyoku berubah menjadi Djawatan Angkutan Darat.

Selanjutnya keluarlah sebuah pengumuman kala itu di tahun 1946. Pengumpan itu berupa Maklumat Menteri Perhubungan RI No.01/DAM/46. 

Maklumat tersebut berisi Djawatan Pengangkutan dan Djawatan Angkutan Darat digabung menjadi angkutan umum di Indonesia yang disingkat DAMRI atau Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia.

DAMRI sendiri memiliki tugas utama yaitu mengangkut di daratan menggunakan truk, bus, dan angkutan bermotor lainnya yang ada di Indonesia. 

Waktu berlalu dan tahun pun berganti. Maka akan selalu ada perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut pun dialami oleh DAMRI itu sendiri.

Perkembangan DAMRI pada tahun 1961, statusnya mengalami perubahan menjadi Badan Pimpinan Perusahan Negara (BPUPN). Namun, tahun 1965, DAMRI udah terlepas dari bagian BPUPN. 

DAMRI pun kembali' berubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Masih dengan nasib sama, DAMRI berubah lagi menjadi perusahaan milik Negara atau bagian dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dari Oplet hingga Mikrolet, Mengalami Masa Jaya Sendiri

DAMRI menjadi angkutan umum pertama yang menjadi pelopor di Indonesia. Selanjutnya, angkutan umum kembali berjaya dengan nama oplet. 

Oplet menjadi salah satu ikon yang terkenal pada serial drama di salah satu stasiun TV yang menampilkan tayangan Si Doel anak Sekolahan. Masih ingat, kan?

Oplet sudah ada sejak tahun 1950-an. Mengalami masa kejayaannya pada tahun 1960-an hingga era 1970-an, yaitu menjadi kendaraan paling populer di ibukota Indonesia. 

Oplet merupakan kendaraan yang lebih kecil dari bus. Mampu mengangkut hingga 10 penumpang. Biasanya akan berjalan setelah memenuhi tempat duduk. 

Namun, oplet pernah mengalami kejayaan karena udah terlalu tua dan harus mengalami pensiun untuk diganti dengan angkutan umum lainnya. 

Tahun 1979, Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo mengeluarkan kebijakan. Berisi pergantian oplet menjadi mikrolet atau mikro oplet. 

Nah, nama oplet ini kembali berjaya pada tahun 1990-an karena tayangan serial drama Si Doel anak Sekolahan. 

Kemudian, Mikrolet kembali berjaya bahkan sampai era 2000-an. Sempat merasa bingung karena bingung membedakan antara oplet dan mikrolet. 

Oplet sendiri memiliki pintu masuk untuk penumpang yang berada di belakang. Sementara, mikrolet berada di sisi samping. 

Mikrolet sendiri akhirnya mengalami masa terkikis setelah zaman mulai berkembang. Salah satu anak bangsa mulai menunjukkan taringnya. 

Ketika zaman udah serbadaring dan semua kegiatan hampir bisa dilakukan bahkan dialihkan ke daring. Begitu juga dengan transportasi yang mengikuti zaman. 

Angkutan Umum Kekinian, Mikrolet menjadi Kenangan Manis?

Ojol
freepik 
Pada tahun 2009 salah satu anak bangsa menciptakannya inovasi kreatif dan praktis terhadap transportasi umum yang ada di Indonesia. 

Inovasi tersebut bergerak atas dasar keresahan yang dimiliki pencetusnya sendiri, Nadiem Makarim. Dengan keresahan tersebut beliau membuat perusahaan bernama Gojek. 

Nadiem Makarim pernah mengaku memang suka sekali menggunakan layanan ojek untuk menembus kemacetan Jakarta.

Sehingga terbesit ide di pikirannya. Tentang memudahkan penumpang dan ojek terkoneksi melalui aplikasi di ponsel. Kemudian terbentuk Gojek pada awal tahun 2015.

Aplikasi tersebut bertujuan untuk mendorong sebuah perubahan terhadap sektor-sektor transformasi informal. Yang tadinya bekerja serabutan, bagaimana caranya untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.  

Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi para pekerja sopir angkutan umum. Enggak hanya mereka, tetapi juga masyarakat umum juga tertarik. 

Dengan tujuan tersebut tentunya, perusahaan makin merekrut banyak karyawan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat sebagai penumpang. 

Selain praktis dan mudah, hanya dengan sentuhan jari. Enggak jarang kita akan menemukan kode promo yang disediakan oleh aplikasi tersebut. 

Kelebihan tersebut tentu menjadi ancaman bagi mikrolet-mikrolet yang masih jaya. Namun, menurun karena masyarakat Memilih ke layanan daring. 

Salah satunya karena penumpang bisa santai menunggu di depan rumah sampai sopir ojek datang. Enggak perlu pergi ke depan untuk menunggu mikrolet. 

Namun, dengan hadirnya kemudahan tersebut. Ada baiknya untuk bijak. Jangan jadi bermalas-malasan untuk jalan kaki karena ini penting bagi kesehatan. 

Lantas, apakah mikrolet akan menjadi kenangan manis? Entahlah, saat ini kendaraan mikrolet memang udah enggak menjamur seperti dahulu kala. 

Kehadiran mikrolet saat ini seakan-akan mengangkut penumpang yang masih setia menggunakan Mikrolet. 


Referensi:

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3609781/awal-mula-transportasi-online-menjamur-di-indonesia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Oplet

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angkutan_kota#:~:text=Angkutan%20kota%20mulai%20diperkenalkan%20di,tergantung%20jauhnya%20jarak%20yang%20ditempuh.

https://www.flokq.com/blog/id/angkot-transportasi-umum-klasik-jakarta

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angkutan_kota#:~:text=Angkutan%20kota%20mulai%20diperkenalkan%20di,tergantung%20jauhnya%20jarak%20yang%20ditempuh.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url