Ikut Terusir setelah Membaca Aku Diusir karya Ha Mays

KEHIDUPAN tidak lepas dari nilai-nilai yang mesti dimaknai secara paham dan tidak untuk dilanggar—seharusnya. Namun, fenomena-fenomena pelanggaran nilai-nilai kehidupan tersebut kerap terjadi dan membuat kita harus menghela napas lagi dan lagi. Sampai-sampai harus memupuk harapan untuk tidak terulang kembali kejadiannya. Kali ini aku mau mengulas unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalam cerpen epik berjudul Aku Diusir karya Ha Mays yang dapat dibaca di Ngodop dan aku harap teman-teman menyempatkan waktu untuk membacanya karena aku enggak mau speechless sendirian.

Cerpen Aku Diusir ini punya konflik yang memang sayangnya sering terjadi di sekitar kita. Tidak hanya itu, cara penulis menarasikan konflik membuatku terperangah, yang mana Ha Mays sebagai penulis menggunakan analogi yang amat dekat dengan konflik sehingga lebih mudah dipahami—mengingat sasarannya untuk mengedukasi masyarakat luas. Selain itu, tokoh utamanya di sini beda daripada yang lain, pernah enggak kamu menemukan cerita dengan tokoh utama janin? Mungkin ada, tetapi sangat jarang. Hal menarik lainnya adalah judul, ketika lagi scrolling di rubik ngodop pada kategori lakon, dalam sekali ketuk langsung tap judul Aku Diusir dan ketika dibaca, seperti ada magnet yang menarikku untuk membaca sampai habis.

Secara singkat, cerita pendek Aku Diusir ini menjelaskan tentang aborsi atau penyiksaan-terhadap-janin. Tokoh utama ingin bertahan hidup di dunia dan tinggal bersama kedua orangtua yang masih kuliah. Rasanya ingin marah sama tokoh-tokoh antagonis di sini. Untuk teman-teman yang penasaran, sebelum itu, silakan baca unsur-unsur dalam cerpen Aku Diusir karya Ha Mays yang kujabarkan di bawah ini. 


UNSUR INTRINSIK

Sebuah cerita baik cerita pendek atau panjang, tentu memiliki unsur-unsur intrinsik supaya cerita memiliki penopang. Begitu juga dengan cerpen Aku Diusir sebagai berikut. 

• Tema

Tema dari cerita pendek Aku Diusir mengangkat tentang kehidupan kelam dunia kehamilan di luar nikah, lebih mengerucut kepada tindak aborsi. Sebuah tema yang amat berani sehingga hal ini dapat menjadi bahan perenungan diri bagi siapa pun itu, terutama para remaja.

• Gaya Bahasa

Tidak harus susah payah untuk memahami tutur tulis dari cerpen Aku Diusir. Dalam rangkaian kalimat yang indah dan memikat. Sebuah kiasan-kiasan yang akan berhasil membuat kita meringis, kasihan, dan marah. Semua perasaan benar-benar campur aduk dalam gaya bahasa yang mudah dipahami.

• Sudut Pandang

Cerpen Aku Diusir menggunakan sudut pandang orang pertama, yang mana tokoh aku yang tidak berdosa menceritakan setiap kejadian. Namun, kadang-kadang aku merasa seperti menjadi tokoh si k#au alias si ibu, seperti sudut pandang orang kedua. Dalam satu cerpen ini aku seperti menemukan sudut pandang orang kedua yang diceritakan juga oleh sudut pandang orang pertama dan itu bukanlah hal mudah.

• Tokoh dan Penokohan

Biasanya di dalam cerita pendek ada baiknya untuk tidak terlalu banyak tokoh yang dihadirkan, maksimal tiga tokoh. Namun, pada cerita pendek Aku Diusir adalah pengecualian. Penulis dengan lihai sudah menggambarkan penokohan secara naratif. Ada lima tokoh dengan Penokohan yang sama-sama kuat. Semua peran sangat mendukung satu sama lain.

× Aku, peran utama si protagonis yang gigih, berusaha keras untuk tetap pada keinginannya.

× Kau/Ibu, sebagai seorang ibu yang digeluti dilematik. Masih memiliki hati nurani, tetapi karena dipaksa keadaan dia mesti menjadi antagonis.

× Bapak, antagonis pertama yang pemaksa, tidak bertanggung jawab, banyak bicara tanpa tindakan.

× Malaikat Jahat/Kakek, antagonis kedua yang kejam, bukan contoh bapak yang baik,

× Nenek Sihir/Nenek, antagonis terakhir yang materialistis, melakukan segala cara dengan tidak sehat.

• Alur

Ha Mays sebagai penulis menggunakan perjalanan alur maju. Seiring dengan alur yang disertai dengan uluran konflik yang disusun epik pada plot.

• Plot

Dikarenakan ini adalah cerpen, maka dari awal sudah disuguhkan dengan konflik yang bikin penasaran untuk terus membaca. Plot yang utuh dan langsung menjelaskan sebuah kejadian dalam satu cerita, tetapi aku sudah tahu penyebabnya apa karena memang cerita ini menjadi fenomena yang amat disayangkan masih terjadi.

• Latar

Pada awalnya mungkin secara gamblang dijelaskan bahwa latar ditunjukkan di kos-kosan seluas 4×4 meter. Di situ sudah mulai terbayang tempatnya, ditambah situasi dan kondisi si tokoh aku yang dalam bayanganku si tokoh aku sembunyi dan menguping di balik pintu. Ternyata tidak semudah itu, hal itu langsung dipatahkan ketika tragedi pengaborsian itu terjadi, yaitu di dalam perut.

• Amanat

Dengan tema tentang kehidupan, dalam hal ini banyak sekali pesan-pesab dari cerpen Aku Diusir. Setelah membaca ini, aku belajar untuk berpikir sebelum bertindak. Setidaknya pesan ini sudah merangkum semua amanat yang terkandung seperti harus bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan, bahwa orangtua punya andil besar salam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka. 


UNSUR EKSTRINSIK

Cerpen Aku Diusir menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan. Semua jenis dalam unsur ini telah menyetujui bahwa tindakan penyiksaan terhadap janin bukanlah solusi dari sebuah tanggung jawab yang lemah.

• Nilai Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya tindakan penyiksaan-terhadap-janin ini adalah aib dan kekejaman yang hakiki. Memang, dalam cerita ini tidak dijelaskan penggambaran masyarakat terhadap fenomena ini.

• Nilai Budaya

Indonesia sebagai negara yang berbudaya dan memiliki adat istiadat yang beragam dan terhormat. Fenomena penyiksaan-terhadap-janin ini muncul bagai aib di tengah-tengah budaya dan adat istiadat yang membanggakan. Sayangnya, kebiasaan ini masih sering ditemukan dan menjadi berita duka bagi si bayi yang tidak bersalah dan menyulut amarah terhadap pelaku yang tidak bertanggung jawab.

• Nilai Agama

Jika sosial dan budaya saja sudah menentang keras tindakan penyiksaan-terhadap-janin, bagaimana dengan agama yang sejatinya mengajarkan kebaikan untuk menyayangi sesama manusianya? Tentu saja, tindakan ini amat jauh dari nilai agama, apalagi ini ada janin yang berhak hidup dan disayangi, miris memang.

• Nilai Moral

Dapat dikatakan pula bahwa tindakan ini merupakan tidak bermoral, tidak etis. Menurutku malah lebih ke kejam, bagaimana mungkin anaknya sendiri dibunuh dengan cara yang tidak wajar?


Sebagai pembaca dan sebagai manusia, membaca cerpen Aku Diusir ini merasa dibanjiri dengan nilai-nilai kehidupan yang dalam hal ini masih jauh dari kata baik. Pelajarannya adalah tentang bagaimana kita sebaiknya menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan dengan menjaga diri, meluaskan wawasan tentang pemahaman baik dan tidak baiknya sebuah tindakan. Harus memahami bahwa tindakan penyiksaan-terhadap-janin adalah kekejaman yang melanggar nilai-nilai kehidupan, seyogyamya kita lebih giat lagi dalam memaknai nilai sosial, budaya, agama, dan moral. Harus mendekatkan diri kepada Tuhan supaya terhindar dari pelanggaran tersebut dan tidak dihadapi dengan konflik yang melanggar norma tersebut. 

Harapannya, cerpen ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih hati-hati dalam berbuat dan berpikir panjang atas tindakan tersebut.


Next Post Previous Post
8 Comments
  • Nita
    Nita 24 Juli 2022 pukul 11.20

    Duh serem nya ya cerita tentang tentang pembunuhan janin. Pasti benar2 menguras emosi.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 13.59

      Bener, Kak, enosi jiwa bacanya

  • Sulanti
    Sulanti 24 Juli 2022 pukul 22.03

    Ulasan kak Vina udah bikin aku membayangkan cerpen aslinya bagaimana, auto pengen baca deh tapi keknya sih serem ya soal pembunuhm janin sekaligus mengerikan

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 14.00

      Tapi enggak secara gamblang dijelaskan karena penulis pakai analogi.

  • Windi astuti
    Windi astuti 24 Juli 2022 pukul 23.17

    lengkap banget ulasannya, kenapa juga dik Vina ba pilih cerita ini. So far idenya menarik ya si penulis. Bahkan sa menis ttg aborsi aku rasa ada risetnya

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 14.01

      Iyaa pasti ada riset yang mendalam

  • siti nurhayati
    siti nurhayati 25 Juli 2022 pukul 06.48

    Satu hal yang aku tangkap setelah membaca cerpen "Aku Diusir" ini. Bahwa semua manusia mencoba memanipulasi orang lain seolah perduli pdahal itu smua dilakukan untuk kepentingan sendiri. Dari cover kirain cerpen Aku Diusir ini mengisahkan tentang dua remaja dimabuk asmara yang diusir orang tuanya. Ternyata salah, melebihi ekspektasiku.

    • sudut pandang vina
      sudut pandang vina 31 Juli 2022 pukul 14.02

      Iya juga ya kak aku nalah bsru engeuh soal message lain dari cerita tsb.

Add Comment
comment url