Fenomena Overthinking: Hidup jadi Terombang-Ambing
art vector by pikisuperstar (freepik) |
FENOMENA OVERTHINKING setidaknya telah menerjang sebagian anak-anak.muda saat ini. Biasanya akan dihadapi oleh para remaja yang beranjak dewasa. Bahkan orang dewasa sekalipun tidak luput dari fenomena overthinking.
Masalah hidup memang tidak pernah berhenti untuk berkunjung. Kadang-kadang ketika hidup lagi tenang-tenangnya, tetapi masalah tidak pernah bisa melihat kita santai sebentar.
Alhasil, pikiran dipenuhi oleh masalah-masalah. Masalah yang lalu belum selesai, eh, masalah baru datang lagi. Sebenarnya maunya apa sih? Nah, ‘kan, sekarang jadi aku yang emosi sendiri.
Memang semua masalah pasti ada jalan keluarnya, tetapi untuk menemukan jalan keluar dibutuhkan usaha yang lebih. Kalau masalah sudah mencapai puncak dan buntu, akhirnya mendekam di pikiran dan jadilah overthinking.
Mungkin awalnya kita akan merasa baik-baik saja karena menimbun semuaanya di pikiran. Akan tetapi, hal itu akan amat membahayakak diri terutama mental.
Apalagi kalau yang dipikirkan itu hal-hal yang sifatnya tidak pasti. Ketika kebenaran terasa semu, tetapi berbagai asumsi yang terangkai di pikiran begitu kuat sampai membentuk sebuah kebenaran yang ilusi.
MENELAAH FENOMENA OVERTHINKING
Memangnya overthinking itu apa sih? Bagaimana asal mula terbentuknya diksi berbahasa inggris tersebut? Nyatanya, istilah tersebut sudah marak dirasakan oleh hampir semua tingkat usia. Artinya, fenomena overthinking ini tidak memandang usia.
Sebelumnya, overthinking ini lebih dikenal dengan banyak pikiran. Sampai saat ini mungkin masih banyak orang mengatakan banyak pikiran. Namun, overthinking jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti memikirkan sesuatu dengan cara berlebihan.
Teman-teman harus bisa membedakan overthinking dengan pemikir. Pemikir cenderung memikirkan apa-apa yang penting dan sifatnya solutif. Sementara, overthinking memikirkan hal yang penting juga, tetapi tidak berujung pada soluis. Akhirnya, disebut dengan overthinking.
Memang perlu memikirkan segala permasalahan yang terjadi. Harapannya hal tersebut dapat menemukan jalan keluarnya. Akan tetapi, kalau pikiran terpaku pada masalah itu sendiri,kemudian terjebak dalam kerumitan masalah tanpa solusi. Ya, percuma, pikirsn akan menjadi penuh dana berdampak buruk bagi diri sendiri.
Tidak hanya itu, kadang-kadang kita sibuk memikirkan isi pemikiran orang lain terhadap kita. Yang mana sebenarnya itu tidak perlu juga, kita khawatir akan asumsi orang terhadap kita.
Siapa di sini yang kalau tiba-tiba ada teman atau seseorang itu cuek dan jadi berubah sikap ke kamu bikin kamu kepikiran? Yak, sama aku juga, haha. Namun, makin dipikirkan malah bikin kepalaku pusing dan perasaan tidak tenang.
Kemudian juga, apakah kamu sering melakukan ritual overthinking sebelum tidur? Alhasil, kamu jadi sulit untuk tidur nyenyak, sementara aktivitas esok hari tengah menanti.
Begitu banyak hal-hal yang membuat overthinking, tetapi yang dipikirkan itu sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Namun, entah karena memang suka mencari penyakit atau bagaimana, jadinya suka ber-overthinking.
Akan tetapi, memangnya kita sadar, ya, kalau kita sedang dilanda fenomena overthinking? Eits, tenang saja, untuk mengetahuinya, yok kita sama-sama simak penjelasan berikut!
Tanda-Tanda Kamu mulai Mengalami Overthinking
Untuk terhindar dari fenomena overthinking, langkah awal banget yang harus kita ketahui adalah tanda-tanda atau ciri-ciri orang yang suka overthinking itu seperti apa? Dengan begitu, setidaknya kita mulai dapat mengantisipasi dan membuat batasan-batassn dalam berpikir.
1. Adanya Rasa Cemas
Setiap orang pasti memiliki rasa cemas teehadap sesuatu ketakutan. Itu bagus selama porsinya sesuai dan dijadikan acuan untuk lebih perhatian lagi. Dengan begitu, rasa cemas tersebut menjadi positif karena ada susunan cara menghadapinya jika kemungkinan terjadi.
Namun, coba tanyakan pada dirimu sendiri. Rasa cemas yang kamu miliki ini berlebihan tidak? Kemudian, apakah sesuatu yang dicemaskan ini sesuatu yang tidak perlu? Jika iya, maka kamu telah terjebak dalam fenomena overthinking.
2. Berpikir Repetitif
Berpikir repetitif yaitu tindakan merenungi hal yang sama berulang-ulang. Artinya, seseorang memenuhi pikiran dengan sesuatu yang sama.
Jika kamu selalu memikirkan tentang masalah itu sendiri, kesalahan atau kekurangan sendiri. Kemudian kamu melakukan misalnya setiap malam, maka kamu telah overthinking.
3. Kurang Solutif
Ketika memikirkan sebuah masalah, sering kali terjebak di tengah-tengah tanpa ujung. Dalam pikiran tersebut, selalu terbesit banyak pertanyaan tanapa jawaban.
Mengapa begini atau bagaimana kalau begini. Alhasil, pikiran kita stuck pada masalah itu sendiri alhasil solusi tidak ditemukan dan berakhir overthinking.
4. Menyalahkan Diri Sendiri
Dalam mengambil keputusan, mungkin kita pernah mengambil keputusan yang salah akhirnya menyalahkan diri sendiri. Akhirnya, kita jadi terus-menerus menyalahkan diri sendiri.
Meskipun sudah lewat kadang-kadang suka dipikirkan dan menumpuk di pikiran. Alih-alih belajar dari kesalahan, justru terseret overthinking.
5. Ketakutan yang Berlebih
Rasa takut itu wajar, tetapi akan menjadi tidak wajar jika berlebihan. Apalagi, kalau-kalau pikirsn kita dipenuhi oleh ketakutan-ketakutan yang menghantui.
Biasanya, kita akan takut terhadap pikiran orang lain, takut mengambil langkah akan apa yang terjadi nanti. Jika kamu sering melakukan ini, artinya kamu dibuat overthinking oleh rasa takutmu sendiri.
Bahayanya Fenomena Overthinking
Kita memang harus berhati-hati dalam melakukan suatu hal, terlebih dalam menyikapi suatu hal. Akan tetapi, berpikir berlebihan atau overthinking bukanlah suatu yang berhati-hati. Justru, kita mesti hati-hati dengan overthinking.
Mengapa? Karena, fenomena overthinking ini dapat memicu beberapa dampak yang membahayakan diri. Apa saja?
1. Memicu Stress
Hal ini terjadi karena otak yang berpikir secara berlebihan tentang hal yang tidak perlu akan menekan psikologis lebih besar. Jadinya, sistem saraf pusat di dalam tubuh akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal dan melepas hormon stres dalam jumlah banyak. Gejala yang akan terjadi ialah sakit kepala, mual, konsentrasi terganggu, detak jantung meningkat, dan napas terburu-buru.
Rasa stress juga akan memicu terjadinya gangguan mental. Untuk orang yang mengidap gangguan mentap kemudian dihadapi dengan fenomena overthinking, gejelanya akan parah. Hal tersebut akan mempersulit pemulihan dan menurunkan kualitas hidup penderita.
2. Kesehatan Mental yang Terganggu
Banyak berpikir atau overthinking dapat memicu gangguan mental. Studi dari Journal of Abnormal Psychology pada ,2013 menyebutkan bahwa memikirkan secara berlebihan tentang kesalahan masa lalu akan meningkatkan risiko gangguan mental.
Siapa yang masih belum bisa menerima kejadian di masa lalu? Entah terkait berbagai penolakan, patah hati, sampai merasa kehilangan. Nah, pikiran-pikiran itu yang akan membuat kita bisa terkena gsngguan mental.
3. Sulit untuk Menyelesaikan Masalah
Penelitian dari Papageorgiou & Wells, 2001, 2003 menunjukkan orang yang tengah overthinking itu berusaha memahami dan memecahkan masalahnya. Kemudian, Lyubomirsky Et Al., 1999, juga mengatakan sayangnya orang overthinking membuat penilaian bahwa masalah adalah hal yang berlebihan bahkan tidak bisa dipecahkan.
Sebagai contoh, ketika didapat ada teman yang tiba-tiba cuek dan berubah sikap sama kamu. Kamu akan merasa cemas dan tanpa disadari timbul berbagai pertanyaan. Aku salah apa, ya? Perlakuanku keterlaluan tidak, ya? Dan pertanyaan lainnya.
Dengan begitu pikiran hanya berpusat pada sifat teman kamu yang berubah. Akan tetapi, kamu tidak membuat solusi dengan menanyakan langsung untuk mendapat kepastian. Alhasil, pikiran akan menumpuk dan berlebih.
4. Tidur Tidak Berkualitas
Penelitian Harvey, 2000; Lichstein & Rosenthal, 1980; Nicassio et al., 1985 membeberkan overthinking adalah penyebab utama seseorang jadi sulit tidur. Overthinking akan membuat pola tidur hari berkurang dan tidak sehat.
Pasti teman-teman pernah merasakan mata sudah ngantuk dan terpejam, tetapi kamu tidak kunjung tidur. Nah, hal itulah yang bikin sulit tidur. Apalagi, akan menganggap kegiatan produktivitas kamu sehari-hari.
Lakukan ini Biar Kamu Tidak Overthinking!
Teman-teman perlu diketahui bahwa overthinking bukankah sebuah penyakit disorder atau semacamnya. Namun, dengan overthinking bisa mengganggu kesehatan mental.
Agar semua itu tidak terjadi, teman-teman yang sudah terjebak dalam fenomena overthinking, yok simak baik-baik cara pencegahannya!
1. Pikirkan Masalah untuk Menemukan Solusi
Dilihat dari tanda-tanda overthinking adalah ketika kita terlalu banyak memikirkan masalah itu sendiri. Mulai sekarang, yok coba untuk mulai perlahan mencari solusi.
Sebab, jika kita terus-menerus stuck pada permasalahan pelik kemudian dikumpulkan dalam pikiran, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Justru, dikhawatirkan akan muncul masalah baru.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, hanya saja untuk menemukan jalan keluar itu butuh waktu. Mungkin kita akan menemui jalan yang salah atau buntu. Akan tetapi, percaya dan yakin bahwa kita semua akan sampai pada jalan keluarnya.
2. Belajar dari Kesalahan
Setiap manusia pasti melakukan kesalahan kok! Namanya mamusia itu tidak ada yang sempurna, ‘kan? Namun, bukan berarti kita bisa bermudah-mudahan dalam melakukan kesalahan, ya!
Dengan kesalahan yang pernah kita lalui, daripada selalu disesali dan dipikirkan. Mengapa tidak coba untuk menelaah dan mempelajarinya? Supaya kita dapat lebih berhati-hati dan tidak menganginya kembali.
3. Ceritakan Ceritamu
Ketika masalahmu sudah menumpuk dan berkecamuk. Daripada dipendam sendirian ada baiknya untuk menceritakan apa yang kamu rasakan ke sosok yang kamu percaya dan pendengar baik.
Memang saat ini sulit untuk menemukan sosok yang bisa mendengarkan kita dengan baik. Akan tetapi, jika tidak ada yang kamu percaya, gunakan media lsin untuk bercerita.
Kamu bisa menulis membuat jurnal harian, melakukan hobi yang bisa menuntaskan beban kamu. Atau kamu bisa ceritakan keluh kesahmu kepadaku, hihi!
Bagaimana caranya? Silakan scroll ke bawah dan temukan widget Text Me Here dan ceritakanlah di sana! Pakai anonymous pun tidak mengapa.
4. Mengevaluasi Masalah dan Jujur
Kita harus mulai mengevaluasi titik masalah yang bikin overthinking. Kemhdian dari titik masalah tersebut mulai direnungkan untuk ditemukan pemicunya agar masalah bisa berakhir dan tidak membuat pikiran.
Kemudian, jujur terhadap diri sendiri amat penting untuk dilakukan. Sebab, dengan masalah yang ada dan apa yang terjadi pada diri bisa berkaitan satu sama lain.
Dengan begitu, seraya mengevaluasi masalah dan jujur terhadap diri sendir, kita dapat berpikir jernih untuk mengambil langkah selanjutnya.
5. Fokus dengan Diri Sendiri
Yups, apakah selama ini sumber overthinking kamu itu berkaitan dengan orang lain? Jika iya, yok mulai pikirkan diri sendiri lebih dulu dibanding memikirkan orang lain. Eits, bukan berarti kamu harus jadi orang egois, ya!
Maksudnya adalah mulai untuk tidak mikirin kritik yang tidak membangun dari orang lain. Mulai berhenti untuk memikirkan persepsi orang lain tentang kamu. Mulai berhenti untuk memikirkan pemgaruh orang lain teehadap kamu.
Bagimanapun, hidupmu ya hidupmu. Orang-orang tidak berhak membuatmu down. Mulai memilah-milah perkataan yang baik untuk dijadikan pengembangan diri.
STOP OVER TO THINKING!
Yang perlu diketahui adalah satu-satunya hal paling ampuh untuk menuntaskan overthinking ya dengan cara berhenti berpikir yang tidak perlu dan mulailah untuk percaya sama diri sendiri.
Kita tidak bisa membuat semua orang senang kepada kita. Mungkin, akan ada beberapa orang yang tidak suka dengan kita tanpa alasan. Hal-hal seperti itu wajar dalam kehidupan, jadi tidak perlu ditakutkan.
Kemudian, tidak masalah untuk merasa takut dan khawatir. Sebab, itu adalah rasa yang manusiawi tentang masa depan yang belum terjadi.
Akan tetapi, kita juga mesti tahu bahwa hidup tidak akan lepas dari ringangan. Untuk meraih apa yang kita inginkan itu tidak lepas dari proses yang sulit. Nyatanya, setiap orang memang harus melalui proses tersebut untuk mencapai titik finish.
Tinggal bagaimana kitanya saja, mau melaluinya atau tidak? Kalau kita mau melaluinya berarti kita yakin kita bisa meraihnya. Sementara, kalau kita tidak mau, artinya kita akan stuck di tempat yang sama dengan rasa yang tidak enak.
Pilih mana, tidak enak karena diam di tempat atau tidak enak melalui proses? Jelas opsi kedua dong! Sebab, kalau kita diam aja ya tidak ada progres yang terjadi. Sementara, kalau kita melalui proses berarti ada peningkatan dan makin dekat dengan apa yang diraih.
Hidup itu semudah tidak memikirkan perkataan orang yang menjatuhkan. Fenomena overthinking ini seharusnya bisa kita akhiri dengan cara bebaskan dirimu untuk berekspresi dan mulai fokus dengan diri serta orang-orang yang menyayangimu.
—
Referensi:
• https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/mental/stres/overthinking/%3famp=1
• https://satupersen.net/blog/mengatasi-overthinking
Kenapa sih fenomena itu terjadi? Apa pemicunya ya?
Biasanya sih karena adanya masakah, ya, Kakk. Mikirin masalah itu terlalu dalam sampe enggak ada solusinyaa.
mari kita menerima hidup ini seapa adanya agar tetap merasa cukup dan tidak waswas selalu. makasih Vin artikelnya sangat bermanfaat
Yup, poin pentingnya adalah menerima.
Punya temen di tempat kerja yang sepertinya masuk kategori overthinking kalau melihat ciri-cirinya seperti yang dijabarkan Kak Vina.
Harus dikasih link tulisan ini nih biar ga keterusan, lumayan bahaya juga ya dampaknya
Gasss, Kakkk, hihii, biar enggak over think lagiii.
Setelah baca ini aku kayaknya agak overthinking nih kadang-kadang
Nahh, harus mulai diminimalisir nih, Kakk.
Overthinking banyak dialami oleh mereka yang introvert Krn kebiasaan memendam akhrnya banyak berasumsi deh.
Lebih tepatnya mungkin dialami sama mereka yang pendiam yaak, Kak. Memendam segalanya sendiri dalam diam.
Selama masih hidup, maka masalah bakalan terus ada. Hehe. Tapi ya gpp, masalah ada buat dihadapin, kan. Tp bener jg, sih, kadang suka bikin overthinking... 😂😂
Hihi mesti dimanajemen bisr ga berlebihan
Aku yang sllu overthinking merasa tersindir nih hahah.. Tapi tenang aja, setidaknya kita masih bisa kok meminimalisirnya, kembali ke diri sendiri, mau atau tidak menyingkirkan permasalahan yg tidak terlalu penting untuk tidak kita pikirkan
Nahhh betulsss, selama ada kesadaran dan tanggap menangani itu ga nasalahh
Aku selalu overthinking juga, nih, kalau nonton drakor misteri yg penuh teka-teki, wqwqwq.
Kalau versi seriusnya, yg sering bikin overthinking adalah statusku sebagai seorang ibu. Takut banget nggak bisa jadi ibu yg baik u/ anak
Berat juga yak Kakk, heuheu. But, saranku dengan berusaha menjadi ibu yang baik itu bisa dibikin mindset yang positif biar enggak over rhink lagiii.
Hidup itu semudah tidak memikirkan perkataan orang yang menjatuhkant. Bener banget ya.
NAH INI DIAAA MASUKK, Paaaakkkk! Mantap.
Ada ya yang melakukan ritual over thinking sebelum tidur ya mbak? Ngeri juga ya.. Aku punya teman yang OT, sakit lho beneran... Efeknya kemana-mana.
Aku salah satunya, Kang, wkwkwk. Iyaa benar memang harus diminimalisir biar ga membahayakan nihh, heuheu
Over thinking berarti berpikir berlebihan ya, bukan berpikir keras. Kalau berpikir keras untuk mendapatkan solusi. Kalau berpikir berlebihan akhirnya menimbulkan rasa was-was, cemas, takut, khawatir berlebihan juga .
Betul, Kang, mesti bisa bedain orang overthinking dan orang yang pemikir, hihi.
saat ini berusaha untuk tidak overthinking, capek sendiri, hanya mencoba menerapkan mindful dan skala prioritas aja, lebih enak aja sih jadinya
Mindful dan skala prioritas? Wah menarik buat dibahass nih
iya bener nih kalau keseringan overthinkin emang jadi capek sendi ya :( kayanya memang harus lebih rileks ya biar tenang pikiran
Iyaak, Kak, like enjoy the lyfeee wkwk