Kiat Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari

Pentingnya problem solving
freepik 
MASALAH merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Dalam setiap langkah, akan selalu ada masalah yang terjadi. Entah pada orang lain maupun diri kita sendiri.

Bisa dikatakan bahwa kehidupan berjalan lurus dengan permasalahan. Bukan tanpa alasan, melainkan masalah ada karena sebagai acuan manusia untuk bertumbuh.

Enggak sedikit dari kita yang melulu berkeluh kesah, sementara enggak ada aksi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Mengeluh itu wajar, namanya juga manusia, 'kan? Akan tetapi, kalau kebanyakan mengeluh tanpa melakukan apa pun. Bukankah kita telah membuang-buang waktu?

Kita sama-sama tau kalau waktu akan terus berjalan maju. Tidak ada kesempatan bagi kita untuk mengulang. Artinya, tiap detik adalah waktu untuk menyelesaikan masalah. 

Namun, kebanyakan dari kita luput untuk memahami dasar dari penyelesaian masalah. Memang, enggak semua masalah memiliki solusinya. 

Akan tetapi, dengan mencoba menerapkan proses dari penyelesaian masalah. Seenggaknya, kita dapat mengetahui akar masalah. 

Dari akar masalah tersebut, kita dapat memahami dan berpikir bagaimanapun caranya agar masalah tersebut dapat diminimalisir. 

Seni Memecahkan Masalah: Kiat Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari 

Kiat Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari
freepik
Problem solving adalah seni memecahkan masalah. Kenapa seni? Sebab, di dalamnya pun selain kemampuan analisis dan komunikasi, dibutuhkan pula kreativitas. 

Kemampuan problem solving enggak hanya dibutuhkan dalam dunia karier maupun sebuah organisasi. Lebih penting dari itu, dalam kehidupan sehari-hari kemampuan problem solving pun amat dibutuhkan. 

Itu sebabnya kita harus mengetahui dan memahami kiat problem solving dalam kehidupan sehari-hari. problem solving sendiri merupakan bagian dari softskill. 

Enggak banyak orang-orang yang membahas perihal soft skill problem solving. Ditambah inisiatif manusia yang kurang aware terhadap pentingnya problem solving. 

Sehingga, mereka menjadi mudah mengeluh setiap ada masalah, tanpa berusaha memikirkan solusi. Berlarut-larut dalam permasalahan, yang ada kita terjebak dalam masalah tersebut. 

Kita coba ambil masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakpercayaan diri. Siapa yang pernah dihadapkan dengan masalah enggak percaya diri?

Hampir dari kita pasti pernah. Tentu memiliki dampak yang mengganggu dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satunya menghambat diri untuk berkembang. 

Kurangnya percaya diri merupakan suatu permasalahan yang harus dan bisa diselesaikan. Ini tergantung bagaimana individunya.

Nah, pastinya kita ingin menjadi individu yang bisa bertumbuh. Tumbuh di sini dalam artian berkembang secara akal dan mental. Yuk, kita sama-sama pahami kiat problem solving dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Memahami Situasi Permasalahan

Langkah pertama adalah kita harus memahami terlebih dahulu, situasi seperti apa yang kita hadapi ini? Masalah seperti apa yang sekiranya membuat kita terganggu?

Kadang-kadang, seseorang enggak punya kesadaran terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Sehingga dia enggak dapat memahami situasi tersebut. 

Lantas, kalau kita enggak menyadari adanya masalah, bagaimana kita dapat memahami situasi—bahkan memecahkan permasalahan?

Namun, biasanya masalah akan disadari ketika sebuah persoalan telah berjalan beberapa waktu. Seperti saat ketika kita mengalami gejala ketidakpercayaan diri. 

Saat merasa enggak percaya diri, kadang-kadang enggak sadar bahwa kita sedang ada di posisi tersebut. Artinya kita belum memahami situasinya. 

Ketika dirasa mendapatkan keresahan dalam diri, enggak ada salahnya untuk cari tau sebenarnya apa yang terjadi?

Kita bisa bercerita dengan teman atau kerabat yang dipercaya dan paham. Kita bisa melakukan pencarian di Google. Akan tetapi, jangan sampai memvonis dengan cocoklogi di Google, ya!

2. Menganalisis Permasalahan

Kiat problem solving dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya yaitu menganalisis, mengidentifikasi permasalahan yang sebelumnya udah dipahami. 

Bagaimana caranya? Sederhananya, identifikasi ini berguna untuk mencari tau di mana letak akar permasalahannya? Tentunya, di sini membutuhkan kemampuan analisis. 

Dalam kasus kurangnya rasa percaya diri, kita bisa mulai dengan pertanyaan, "Apa yang menyebabkan aku menjadi enggak percaya diri?"

Analisis pula gejalanya. Seperti, seringnya membandingkan diri dengan orang lain. Seringnya merendahkan kemampuan diri sendiri, dll.

Kemudian kita telisik lebih dalam lagi. Apa pemicu dari gejala-gejala tersebut? Memang enggak mudah, tetapi pola gejala tersebut adalah kita yang memojokkan diri kita sendiri. 

Seperti pelaku dan korban dalam satu tubuh dan satu waktu. Ternyata, akar permasalahannya adalah kita enggak mencintai diri sendiri

3. Memecahkan Masalah

Akar permasalahan telah ditemukan, kita kurang mencintai diri sendiri. Akar tersebut pun bercabang menjadi beberapa gejala yang berdampak buruk. 

Kita jadi merasa enggak layak untuk diterima dan layak ditolak. Dengan begitu, kita enggak akan berpikir untuk bagaimana memecahkan masalah tersebut?

Kalau kita udah mengetahui akar permasalahannya, segera kita pecahkan masalah dengan mencari solusinya. Bagaimana agar kita kembali mencintai diri sendiri?

Banyak cara yang bisa dilakukan. Kita bisa melakukan brainstorm dengan kerabat terdekat. Melakukan konsultasi ke konselor atau psikologi (jika dibutuhkan). 

Kita bisa mulai mencintai diri sendiri dengan cara mengakui bahwa kita lebih punya kemampuan dan potensi. Gali dengan cara meningkatkan potensi tersebut. 

4. Mengeksekusi Pemecahan Masalah

Kiat problem solving dalam kehidupan sehari-hari yang terakhir adalah mengeksekusi permasalahan yang telah dipecahkan?

Dari pembahasan masalah, kita harus mengakui kemampuan dan menggali potensi. Hal tersebut berguna untuk menumbuhkan rasa cinta kepada diri sendiri. 

Kita bisa mencari kelas atau komunitas yang mendukung potensi kita untuk berkembang. Selain itu, kita juga bisa mengikuti kompetisi untuk mengukur kemampuan kita. 

Pun, kita harus meminimalisir gejala yang sebelumnya tadi. Seperti, jangan membandingkan diri, mulai akui kemampuan dan kita layak untuk dihargai.

Perlu diketahui bahwa proses itu enggak mudah. Bukan menakut-nakuti, tetapi itulah realitas kehidupan. Kita ditantang untuk menghadapi proses sampai berhasil.

Namanya proses, pasti akan jatuh dan gagal. Enggak apa-apa, itu hanyalah permasalahan yang bisa kita selesaikan, 'kan?

Memecahkan masalah juga tentang bagaimana kita menghadapi proses. Jadi, kita pun harus belajar menghadapi dan menghargai proses. 

Masalah adalah Sahabat Terbaik Kehidupan 

Kita butuh masalah
freepik

Aku enggak bosan-bosannya untuk mengatakan bahwa manusia butuh masalah. Kita butuh masalah. Bagaimanapun, manusia berkembang karena adanya permasalahan dan pemecahannya. 

Enggak masalah kok untuk mengeluh asal enggak berlebihan. Kita harus bangkit dan melangkah. Cari tau masalah dan hadapilah rintangan yang menghadang.

Hidup adalah tantangan, menjadi manusia berarti menjadi penakluk tantangan. Memiliki akal untuk berpikir, memiliki pikiran untuk dapat mengendalikan diri. 

Manusiawi kalau kita merasa capek, marah, kesal, kecewa, bahkan enggak sanggup menghadapi masalah yang datangnya bertubi-tubi. 

Namun, manusia juga harus bisa survive. Itulah mengapa penting untuk memiliki soft skill problem solving sebagai senjata untuk bisa menghadapi masalah.

Kadang-kadang masalah terjadi di luar kendali kita. Dengan memahami kiat problem solving dalam kehidupan sehari-hari, dapat menjadi antisipasi untuk menjadi penakluk tantangan. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url