Etika dalam Meningkatkan Kualitas Pertemanan
Cara berteman orang tentu punya perbedaan dan karakteristik sendiri. Akan tetapi, kita harus punya batasan-batasan. Bukankah hati orang dapat berubah-ubah?
Berapa banyak kasus terjadi dalam pertemanan? Pada kenyataannya, berteman lama enggak menjamin suatu hubungan pertemanan jadi lebih langgeng.
Menurut Vina, sebuah hubungan dapat bertahan lama karena masing-masing memiliki etika dan mampu menahan ego satu sama lain.
Siapa persahabatan yang udah terjalin lama yang kita kenal misalnya? Vincent & Desta, dua bapak yang menghabiskan waktu bersama selama dua dekade lebih. Kemudian, Ify & Sivia, dua penyanyi yang berteman sejak kecil hingga dewasa.
Aku yakin bahwa waktu bukanlah faktor kuat yang membuat mereka bertahan. Namun, sesuatu di dalamnya yang membuat hubungan pertemanan mereka jadi lama.
Terapkan 5 Etika dalam Meningkatkan Kualitas Pertemanan!
Teman Vina pasti udah enggak asing lagi dengan istilah atau pepatah bahwa kita harus belajar adab lebih dulu baru ilmu. Sebab, adab merupakan peran penting atau dasar dalam kehidupan manusia.
Kita adalah makhluk sosial yang sudah pasti akan saling berinteraksi. Artinya, kita membutuhkan satu sama lain. Adab adalah kunci dalam membantu kita melancarkan kegiatan sosial kita.
Coba deh kalau adab atau perilaku kita enggak enak, orang-orang bakal nggak nyaman, 'kan? Namun, bukan berarti kita harus menyenangkan orang lain, sementara lupa untuk menyenangkan diri sendiri, ya!
Poinnya adalah, ketika kita berada ada di suatu circle atau bersama seorang teman. Kita harus punya etika dalam meningkatkan kualitas pertemanan. Sebab, hubungan pertemanan yang berkualitas akan memberi value yang baik dalam hidup.
Bagaimana Etika yang Baik dalam Pertemanan?
Kadang kita akan selalu butuh seorang teman sebagai tempat curhat atau berbagi cerita. Sosok teman adalah figur yang mewarnai dan membuat cerita seru dalam hidup kita. Dengan berteman pun kita bisa mengenal banyak karakter dan belajar untuk mengembangkan diri. Lantas, bagaimana etika yang baik dalam pertemanan?
1. Menghargai Teman
Hargai deh teman kita. Mau apa pun latar belakangnya dan bagaimana karanter atau fisiknya. Kadang apa yang kita pikir lucu, emggak lucu buat dia.
Mungkin selama ini dia enggak masalah kalau fisiknya diejek. Dalam hal ini perlu batasan karena enggak semua bisa berdamai dengan mudah terhadap fisikmya, 'kan?
Bisa jadi dia enggak nyaman, tapi emggak enak untuk ngomong ke kita. Suatu saat bakal jadi bumerang tersendiri. Di sini, kita perlu peka dan tanya apa yang membuatnya enggak nyaman?
Hargai juga pendapatnya. Meski bertema lama, tetap akan memiliki perbedaan. Enggak perlu memaksa pendapat kita benar. Masing-masing orang punya pengalaman hidup yang berbeda.
Emggak hanya itu. Teman Vina pun harus tau bentuk menghargai teman itu apa aja sih?
No Harga Teman
Etika dalam meningkatkan kualitas pertemanan yang masih diabaikan orang adalah masih minta harga teman ke teman yang punya bisnis atau penjualan.
Niat untuk membeli dagangan teman yang udah baik jadi enggak etis karena minta harga teman. Jangan pula bandingin harga atau kualitas dengan brand lain.
Cukup beli tanpa harus menawar. Teman kita pasti udah memasang harga yang sesuai. dengan membeli, bisa jadi kita membantu kebutuhan hidupnya, 'kan?
Jangan Minta Oleh-Oleh
Biasain yuk mulai saat ini kalau ada teman kita yang ke luar kota atau liburan, daripada minta oleh-oleh sebaliknya ucapkan hati-hati di jalan atau selamat menikmati liburan. Siapa tau dia menabung susah payah untuk liburan dan uangnya enggak cukup kalau harus membeli oleh-oleh, 'kam?
Perlakukan Temanmu dengan Baik
Jangan bersikap seenaknya meskipun dia memberi reaksi yang biasa aja. Hargai teman dengan menghormati. Tanpa harus berkata kasar apalagi menyudutkannya.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Selain ke keluarga, teman adalah tempat cerita paling baik. Atau bahkan, teman adalah satu-satunya sosok yang dapat menampung cerita kita karena enggak ada orang lain yang bisa dipercaya.
Etika dalam meningkatkan kualitas pertemanan adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Bisa Vina bilang bahwa ini adalah skill sekaligus sikap terpuji karena enggak mudah karena untuk mendengar cerita orang lain.
Lakukan ini saat kita menjadi pendengar.
Jangan Memotong Pembicaraan
Biarkan teman kita bercerita panjang lebar, meskipun ada statement yang bersinggungan dengan pikiran kita. Akan tetapi, keep in your mind dan jangan mendebat apalagi memotong pembicaraannya.
Hal tersebut akan membuatnya enggak nyaman. Alih-alih bebannya berkurang, justru makin terbebani karena serangan statement kita sendiri.
Fokus pada Cerita Teman
Saat temam cerita, dedikasikan waktu untuk menyingkirkan ego. Biarkan beberapa waktu itu untuk hanya tentang dia dan ceritanya. Ini merupakan etika dalam meningkatkan kualitas pertemanan. Jangan menyambung cerita teman dengan cerita kita apalagi sampai harus mengadu nasib.
Menjaga Rahasia
Setelah mendengar semua ceritanya, keep cerita itu hanya di kita. Jangan menyebarkan rahasia karena dia pasti udah mempercayakan berita itu untuk kita simpan. Enggak perlu dijadikan bahan pergunjingan di circle lain, buang-buang waktu.
3. Tau Diri saat Dipinjamkan
Etika dalam meningkatkan kualitas berteman satu ini juga penting untuk diterapkan. Banyak sekali kasus pertemanan yang hancur karena masalah pinjam-meminjam.
Misalnya meminjam uang dan karena nerasa pertemanan udah lama, kemudian menyepelekan dan enggak mengembalikan uang yang dipinjam. Pada akhirnya hubungan pertemanan jadi kandas karena kepercayaan yang dipatahkan.
Begitu juga dengan barang apa pun. Sebaiknya kalau meminjam kita kembalikan dengan cepat dan dalam keadaan yang baik-baik saja. Kita harus menjaga kepercayaan teman terhadap kepercayaan kita.
4. Mengingatkan Tanpa Mempermalukan
Sebagai teman pasti kita akan melakukan yang terbaik. Namun, etika dalam meningkatkan kualitas berteman pun tetap harus diperhatikan.
Saat mendapati kesalahan atau hal yang kurang baik sehingga mesti diperbaiki, nasihatilah dengan elegan. Jangan menasihati di depan umum, di mana hanya ada kita dan dia.
Gunakan tutur kata yang baik, tanpa harus memojokkan dan terang-terangan untuk menyalahkannya. Kalau begitu orang akan sulit menerima nasihat karena caranya salah.
5. Berempati
Etika dalam meningkatkan kualitas berteman yang paling dasar dan menjadi fondasi dari segala etika yang ada adalah empati. Kita harus punya empati terhadap teman.
Empati adalah ketika kita memposisikan diri sebagai teman terkait perasaannya. Ini memang sulit, tetapi kalau kita enggak bisa merasakannya cukup hargai dia.
Untuk menjadi pendengar yang baik pun dibutuhkan empati. Dengan berempati akan lebih mudah bagi kita untuk menjaga sebuah hubungan pertemanan.
Di mana kita dapat memahami dan saling mengerti, dengan begitu kita pun enggak saling egois. Hubungan yang baik adalah hubungan yang didasari empati.
Itu dia beberapa etika dalam meningkatkan kualitas berteman. Salah satu etika yang paling penting sebelum Teman Vina memulai bertema adalah cari teman yang dapat memberikan nilai dalam hidup.
Yang mana ketika kita Berteman dengan dia membawa perubahan yang baik dan positif bagi kita. Kalau kita merasa risi dan tertekan dalam suatu hubungan pertemanan, udah saatnya untuk meninggalkan lingkungan toxic.
Nah, Teman Vina udah menerapkan etika dalam meningkatkan kualitas berteman belum nih?
Nah Iya point terakhir penting banget diterapkan. Banyak yang sudah kenal lama tetapi kurang mengindahkan empatinya. Dengan alasan sudah berteman lama, seolah empatinya makin terkikis. Aku setuju banget dengan semua tipsnya Kak Vin.
Saya kalau teman-teman jalan-jalan ga pernah sekalipun nitip buat oleh-oleh, tapi alhamdulillah mereka biasanya selalu inget sendiri buat ngasih buah tangan sih.. hahaha.
Bersyukur bisa punya circle pertemanan yang baik dan bertahan puluhan tahun, kuncinya saling menjaga etika dalam bersahabat dan juga jaga komunikasi dengan baik
tau harga teman...hihihi...ini sering kejadian...mentang-mentang temen jadi ingin harga spesial...padahal jangan yaa