7 Hal yang Harus Dipersiapkan saat Dewasa!

Hal yang harus dipersiapkan saat dewasa
art vector by pch.vector (freepik)
ENGGAK ADA yang perlu ditakuti untuk menjadi dewasa. Daripada takut, kenapa kita enggak cari tau hal yang harus dipersiapkan saat dewasa aja?

Takut bukanlah hal yang buruk, kita juga butuh rasa takut untuk dapat mengantisipasi. Namun, rasa takut juga harus dikendalikan biar enggak menghambat

Dengan sifat waktu yang terus berjalan, otomatis usia akan ikut bertambah. Tiap fase mengalami masa-masa tertentu. Namun, tiap masa yang dilalui punya pengaruh terhadap tumbuh kembang kita sebagai manusia. 

Karakter dan pola pikir seseorang bisa terbentuk karena genetik, pola asuh orangtua, lingkungan, bahkan pengalaman. Maka dari itu, setiap langkah perlu disertai pembelajaran. 

Dewasa menjadi masa paling ditunggu-tunggu oleh para anak dan remaja. Namun, dewasa akan membuat kita rindu bahkan ingin kembali ke masa kecil. 

Banyak hal enggak diduga yang bakal ditemui saat dewasa. Maka dari itu, mulai detik ini mesti tau hal yang harus dipersiapkan saat dewasa

Menjadi Dewasa: Hal yang Harus Dipersiapkan saat Dewasa!

Penelitian dari Universitas Cambridge, Profesor Peter Jones mengatakan transisi seseorang dari masa kecil sampai dewasa itu bisa lebih kompleks. Hal tersebut bisa disebabkan dari faktor pendidikan, kesehatan, hukum, ataupun lingkungan. 

Oleh karena faktor-faktor tersebut, setiap orang punya fase dan perkembangan yang berbeda. Artinya dewasa enggak bisa dilihat dari segi usia. 

Meski usia dewasa itu sendiri ditunjukkan pada usia 20-an ke atas. Akan tetapi, enggak sedikit dari orang dewasa yang masih childish. 

Menurut psikologi, dewasa itu sendiri dimaknai periode perkembangan dari akhir usia belasan sampai awal dua puluhan. Dari situ, dia akan melalui banyak hal.

Mandiri dalam mencari uang, mencari pekerjaan, bahkan dalam memilih pasangan. Enggak luput juga dari adaptasi terhadap lingkungan sekitar baik keluarga maupun sosial. 

Hadapannya dari proses tersebut, kita bisa mulai berproses dan belajar untuk menjadi dewasa yang baik. 

Ketika dewasa, kita enggak akan pernah bisa kembali ke masa lalu. Segala rintangan yang ada, hanya bisa dihadapi bukan ditakuti. 

Rintangan bukan hal yang menakutkan kok kalau kita tau hal yang harus dipersiapkan saat dewasa. Apa aja? Yuk, kita simak!

Yok bisa yok
art vector by macrovector (freepik)

1. Manajemen Waktu

Saat dewasa, kita akan bertarung dengan jalannya waktu. Mulai dari membagi waktu untuk bekerja atau kuliah. Belum lagi kalau nanti kita akan memilih bergabung dalam suatu komunitas atau organisasi. 

Mulai atur mana prioritas mana yang bukan. Pilihlah prioritas yang benar-benar penting. Misal untuk perkembangan diri di masa depan. 

Kita boleh aktif dalam berbagai lembaga, tetapi tetap tau waktu dan menjaga kesehatan. Manajemen waktu mesti mulai dipersiapkan.

Apalagi saat dewasa, kita enggak hanya berhadapan dengan waktu. Akan tetapi, juga konflik internal maupun eksternal untuk diselesaikan. 

Mulai kurangi kegiatan menunda-nunda pekerjaan. Sebab, ini adalah salah satu hal paling menghambat dan mengacaukan jadwal kita. 

2. Abaikan Ucapan Buruk Orang Lain

Ucapan buruk dari orang lain bisa aja kita abaikan. Apalagi kalau ungkapan buruk itu mengandung unsur ejekan dan olokan. 

Namun, enggak ada salahnya untuk instrospeksi diri. Apa iya kita seperti apa yang dia omongin? Kalau iya, tunjukkan padanya kalau kamu hiss berubah jadi lebih baik.

Apabila yang dikatakan orang lain tentang kita itu enggak benar, abaikan aja. Toh, mereka enggak kasih saran dan membantu kita, kan?

Sementara, kita harus benar-benar menjaga waktu untuk hal-hal baik bagi diri kita sendiri. Jangan terlalu dipikirkan atau nanti kita bisa overthinking. 

Kalau udah overthinking, itu akan membuat susah hidup sendiri. Nah, jadi peduli apa kata hati dan membangun kualitas hidup yang baik!

3. Mengendalikan Hati

Hal yang harus dipersiapkan saat dewasa kali ini cukup penting, yaitu hati. Hati akan menjadi persoalan kompleks saat dewasa. 

Masa remaja memang punya kisah romansa yang menyenangkan. Namun, saat dewasa kisah romantis enggak hanya berdasar pada cinta dan sayang. 

Ada dua pikiran dan karakter yang mesti disatukan. Akan lebih luas lagi pemaknaan dan kriterianya. Orang bilang, kalau udah dewasa enggak bisa main-main lagi dengan percintaan. 

Dalam mencintai, usahakan jangan menjadi budak cinta alias bucin. Harus disertai pikiran logis agar enggak terjerembab dalam hubungan toxic. 

Hubungan toxic itu ketika udah enggak ada lagi saling menghargai, mengimbangi, bahkan melengkapi. Kalau udah begitu, apa yang harus dipertahankan?

Mesti pandai dalam memilih pasangan, apalagi untuk dijadikan partner hidup. Sisa hidup akan dihabiskan dengan orang yang tepat atau justru sebaliknya?

Jadi harus lihai mengendalikan hati agar enggak terlalu mencintai orang yang salah dan sulit untuk melepaskan. 

4. Berani Memutuskan

Ketika dewasa, udah saatnya bagi kita untuk belajar mandiri. Mulai belajar menerima segala konflik untuk dihadapi dan diatasi. 

Selain itu, kita akan selalu dihadapkan dengan pilihan sulit. Entah itu memiliki risiko tinggi atau enggak. 

Namun, enggak ada salahnya untuk mencoba, kan? Selama pilihan itu baik untuk masa depan dan perkembangan diri kita. 

Jika kita engga berani mengambil keputusan, maka kita enggak pernah tau kita bisa atau enggak? Kalau ternyata kita bisa, artinya kita melewatkan kesempatan. 

Namun, jika kita enggak bisa? Enggak masalah, hidup, kan, ada up and down-nya. Yang terpenting ada pengalamannya dan pembelajaran, kan?

Akan tetapi, memutuskan bukan berarti bisa seenaknya. Tetap butuh pertinbangan dan masukan dari orang lain, ya, teman-teman!

Jadi, hal yang harus dipersiapkan saat dewasa ini jangan sampai dilewatkan!

5. Belajar Mengungkapkan Perasaan dengan Baik

Suka sama orang? Kesal sama orang? Senang sama orang? Risi sama orang? Ungkapkan aja, jangan dipendam. 

Apa enaknya memendam perasaan yang orang bersangkutan aja enggak tau apa yang kita rasain. Kadang-kadang kita enggak harus melulu mengerti orang lain. 

Kalau diungkapkan takut orang itu akan tersakiti dan terluka. Kalau orang itu tau kita suka sama dia, takutnya dia menjauh. 

Ya, aku mengerti alasan itu. Itu baik, kok, tetapi kita bisa mengungkapkan dengan cara baik, kan? Enggak perlu dengan menyerang. 

Kita bisa ajak dia diskusi santai dan mulai ungkapkan perasaan dengan halus, lembut, dan pelan. Pakai diksi yang sopan, seperti maaf. Itu akan baik bagi perkembangan prang tersebut, kan?

Jangan menghardik apalagi menggurui, ungkapkan aja dengan baik. Daripada harus memendam perasaan dan berbahaya bagi kesehatan mental. 

Jangan takut mengambil eisiko, ya! Kalau suka sama orang, ungkapkan aja. Niat mengungkapkan itu hanya sekadar dia tau aja kalau ada kita yang suka sama dia. 

Jangan menaruh harapan kalau dia harus jadi milik kita. Nah, ini kita bermain di pinggir jurang, haha. Manajemen harapan juga penting ya!

6. Lebih Percaya Diri dan Meningkatkan Self-Awareness

Hal yang harus dipersiapkan saat dewasa adalah skill dan potensi yang kita punya. Ini akan penting banget dalam karier dan kehidupan sosial. 

Dua hal tersebut enggal akan bisa diketahui kalau kita belum kenal siapa diri kita. Apalagi kalau enggak percaya sama apa yang kita miliki. 

Kita harus punya self-awareness untuk mengenal diri sendiri. Pun, kita harus meningkatkan self-love untuk mencintai diri sendiri. 

Skill dan potensi ini akan berguna dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Dengan mengetahui skill dan potensi, kita bisa menggali potensi dan upgrade skill. 

Misal, kita jago menulis, maka percaya kalau kita punya skill tersebut dan mau belajar. Mencari pekerjaan sesuai seperti copywriter, content writer, editor, penulis, dll. Begitu pula dengan skill lainnya. 

Ketahui juga skill-skill apa aja yang sekiranya dibutuhkan pada era digital saat ini. Seenggaknya hal tersebut dapat menunjang karier. 

7. Mengutamakan Kebutuhan dibanding Keinginan

Banyak sekali kemauan yang ingin kita raih, tetapi suka lupa kalau sebenarnya itu enggak buruh-buruh amat. Akhirnya hanya berujung menjadi koleksi atau enggak digunakan sama sekali. 

Kita harus bisa bedakan mana yang keinginan mana kebutuhan. Tentunya, kebutuhan harus didahulukan daripada keinginan. 

Misal, saat dewasa kita mesti membantu pemasukan keluarga. Atau mulai membiayai kehidupan sendiri karena tinggal sendiri. 

Mulai atur kebutuhan yang wajib dibayar tagihannya. Terutama kehidupan sehari-hari untuk bertahan hidup dan menabung tentunya. 

Segalanya harus dipertimbangkan dan dipikirkan. Mana yang dibutuhkan dan diinginkan. 

Bukan berarti kita enggak bisa mendapat keinginan, tetapi kalau terus-terusan memanjakan keinginan maka kapan kita akan belajar kalau enggak semua keinginan bisa didapat?

Kita ingin menjadi seperti dia yang keren, padahal yang kita butuhkan itu hanya mencintai diri sendiri. Sebab, versi keren orang beda-beda, kan?

Dewasa itu seru
art vector by pch.vector (freepik)
Itulah poin-poin hal yang harus dipersiapkan saat dewasa. Harus diketahui agar kita siap menghadapi fase dewasa.

Dewasa itu adalah fase belajar mengendalikan diri dari apa-apa yang enggak sesuai ekspektasi. Artinya, ada harapan yang harus diatur agar kita enggak mudah kecewa. 

Dewasa itu banyak rintangan dan pilihannya, tetapi dari situ kita harus berani mengambil risiko selama masih dalam koridor kebaikan, ya. 

Mungkin, dewasa akan menempa tubuh dan jiwa kita tanpa ampun. Namun, tunjukkan pada dunia kalau kita ada si kuat yang mampu melewati segalanya. 

Pada akhirnya, kita akan menjadi manusia dewasa yang bersyukur dan bijak dalam menghadapi masa tua. 

Jadi, dari hal yang harus dipersiapkan saat dewasa mana yang udah disiapkan?

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url