5 Sebab Seseorang Selingkuh: Ketika Komitmen Tak Berarti

Sebab Seseorang Swlingkuh
freepik
PERSELINGKUHAN merupakan isu yang sering kali menjadi konsumsi alat pendengaran. Enggak hanya terdengar dari portal berita, tetapi kabar tersebut enggak jarang datang dari orang terdekat.

Akhir-akhir ini aja, kita sama-sama tau beberapa publik figur tertangkap basah selingkuh. Ditambah figur tersebut terkenal citranya 'udah hijrah'.

Sontak, hal tersebut membuat geger dunia maya. Sehingga banyak warganet mengecam perilaku perselingkuhan yang dilakukan oleh sang artis.

Tentu kita punya amin yang sama bahwa perilaku selingkuh enggak akan pernah bisa ditoleransi. Sebab, hal tersebut merusak kesetiaan dan komitmen. 

Memang kita dianjurkan untuk memaafkan karena manusia enggak luput dari kesalahan. Akan tetapi, kadang-kadang kesempatan merasa enggak pantas untuk diberikan. 

Ngomongin soal cinta dan selingkuh akan mengobrak-abrik emosi. Namun, perlu diketahui bahwa segala yang terjadi di dunia ini ada hukum kausalitas atau sebab akibat. 

Artinya, akan selalu ada sebab seseorang selingkuh. Perlu diketahui bahwa, alasan di sini hanya sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran diri kita untuk menghindari selingkuh. 

Jadi, apa pun yang menjadi sebab seseorang selingkuh tetaplah sebuah perilaku yang enggak bisa ditolerir. 

Sebab Seseorang Selingkuh: Mengapa Orang Bisa Selingkuh?

Apabila ditanya, apa yang menyebabkan seseorang akhirnya berselingkuh? Apa karena enggak ada komitmen? Atau karena pasangan kurang bersolek? Atau karena kurang perhatian dari pasangan?

Banyak sekali ragam alasan yang sering kali menjadi bisik-bisik. Akan tetapi, nyatanya banyak sekali kasus perselingkuhan terjadi, padahal pasangannya hampir sempurna secara fisik bahkan perilaku. 

Artinya, alasan selingkuh karena fisik ataupun perilaku yang kurang udah kurang relevan lagi saat ini. Lantas sebab seseorang selingkuh terjadi karena faktor lain. 

Dilansir dari Psych Central, dalam pendapat yang mendominasi paling bersifat komprehensif tahun 1994. Edward LaumannBersama dengan tim menemukan 20% wanita dan lebih dari 31% pria dengan segmen usia 40-50 tahun melaporkan pernah terlibat dalam hubungan seksual dengan orang lain selain pasangan menikahnya.
  
Kemudian, sekitar 30-40% kasus perselingkuhan telah terjadi dalam pernikahan untuk wanita dan juga pria. Hal tersebut disebutkan oleh Young dan Alexander dalam buku The Chemistry Between Us: Love, Sex and the Science of Attraction

Sebab seseorang selingkuh menurut Psychology Today menyebutkan bahwa ada 5 alasan terkait alasan selingkuh. Hal tersebut didasari survei yang dilakukan Julia Omarzu, psikolog dari Loras College, bersama tim penelitinya. 
Alasan orang Swlingkuh
freepik 

1. Kurangnya Kepuasan Seksual

Dalam pernikahan seksualitas menjadi sebuah kebutuhan. Namun, nafsu seksual enggak bertahan lama dan dapat merosot ketika gairah perlahan redup atau munculnya masalah emosional.

 Jika dibiarkan terus-menerus merosot akan memudarkan sebuah hubungan. Apabila enggak memiliki kesamaan di luar kebutuhan seks. Sehingga dapat menjadi sebab seseorang selingkuh. 

2. Kurangnya Kepuasan Emosional. 

Selain kebutuhan seksual, kebutuhan emosional punya porsi yang juga sama pentingnya dalam hubungan pernikahan. Nyatanya, enggak sedikit sebab seseorang selingkuh karena alasan ini. 

Yang mana para pelaku perselingkuhan mengaku bahwa mereka kurang mendapatkan respons emosional dari pasangan. Biasanya mereka akan menunjang hubungan tanpa seks atau hubungan platonis..

3. Kurang Mendapat Perasaan Dihargai

Saling menghargai seenggaknya menjadi fondasi sebuah komitmen sebuah hubungan. Tanpa sebuah penghargaan, maka dikhawatirkan akan meruntuhkan sebuah komitmen. 

Ketika pasangan enggak mendapatkan rasa dihargai dalam kebutuhan seks maupun emosional, bisa menjadi sebab seseorang selingkuh. 

Susan Berkowitz meneliti bahwa pria yang berhenti melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya, 44% mengaku merasa marah, dikritik, dan dianggap enggak penting dalam pernikahan mereka. 

Sementara, M.Gary Neuman juga menemukan ketidakpuasan emosional sebagai sebab seseorang selingkuh berada pada 48%. Sebab, mereka merasa enggak dihargai dan enggak mendapat pengakuan dari pasangan bahwa mereka bekerja keras dalam mempertahankan hubungan

4. Hilangnya Rasa Cinta

Memang enggak mudah untuk mempertahankan cinta. Sebab, dalam hidup kita akan selalu bertemu dengan orang baru bahkan tatkala kita terikat sebuah hubungan sah. 

Dalam hal ini, lagi-lagi sebab seseorang selingkuh dikarenakan kebutuhan emosional dan fisik yang enggak terpenuhi. Sehingga dikhawatirkan dapat Selingkuh dengan yang lain. 

5. Pembalasan Dendam 

Sebab seseorang selingkuh bisa dilandasi dengan rasa dendam. Pasangan yang merasa curiga pasangannya selingkuh bisa memiliki keinginan balas dendam untuk selingkuh. 

Disebutkan pula perselingkuhan menggambarkan hasrat, penderitaan, dan kebutuhan akan sebuah hubungan. Perselingkuhan jarang hadir tanpa adanya konflik atau bahkan tekanan. Selain itu, perselingkuhan mungkin adalah akibat, atau penyebab, dari pernikahan.

Sudut Pandang Vina tentang Perselingkuhan

Selingkuh bikin rumah berantakan
freepik 
SELINGKUH enggak akan ragu untuk menghancurkan sebuah hubungan. Apabila hubungan tersebut telah diikat janji suci, risiko lukanya melebar. 

Jika perselingkuhan terjadi dalam rumah tangga, enggk hanya satu yang terluka. Ada anak-anak yang juga berimbas terhadap luka perselingkuhan. 

Aku memahami bahwa cinta bisa datang kapan pun dan kepada siapa pun. Namun, sulit bagiku untuk menerima bahwa seseorang enggak bisa yang mengontrol perasaan tersebut saat sudah dimiliki dan memiliki. 

Kalau udah begitu siapa yang harus disalahkan? Aku enggak berani bilang siapa yang bersalah. Akan tetapi, kembali lagi, semua ini tentang komunikasi. 

Aku sering mengatakan bahwa komunikasi enggak hanya berputar pada interaksi. Namun, tentang bagaimana kita bisa menahami kemudian mengerti apa yang diintegrasikan. 

Aku merasa bahwa perselingkuhan bisa juga terjadi karena kurang atau bahkan enggak ada komunikasi sama sekali. Sehingga terjadilah sebab seseorang selingkuh tadi. 

Aku percaya kalau kita bisa jatuh cinta berkali-kali terhadap orang yang beda-beda. Akan tetapi, aku amat percaya bahwa perselingkuhan adalah gerbang kehancuran sebuah hubungan keluarga. 

Ada yang mengatakan kalau lelaki selingkuh enggak pakai hati. Ini jadi alasan lelaki enggak mau pisah dengan pasangan yang sah karena hatinya masih di sana. 

Aneh. Enggak pakai hati, tapi bermain-main dengan hati pasangannya.

Baiklah, begini. Kalau ditemukan kita merasa pasangan kita kurang cakep. Kalau dirasa pasangan kita enggak sesuai sama apa yang kita ekspektasikan. 

Daripada Memilih selingkuh, mengapa enggak dikomunikasikan aja? Dicari jalan keluarnya bersama pasangan. Katakan aja apa yang menjadi keresahan kita. 

Pun, kita sebagai pasangan kalau diberi tau oleh pasangan atau dinasihati terkait diri kita, coba ditelaah dan diterima. Pun, kita sebagai pasangan yang memberi masukan coba untuk mengerti dan turunkan ego. 

Bahwa enggak semua hal bisa sesuai dengan ekspektasi. Namun, semua bisa dikomunikasikan, kan?

Misal, kamu merasa pasangan kurang cantik. Coba dimodalin perawatan, dibantu untuk perawatan. Sebagai pasangan sah di sini tentunya punya hak atas itu.

Kalau kamu merasa pasangan enggak bisa masak. Coba dikasih tau baik-baik. Belajar masak bareng atau belikan buku resep untuk dipelajari. 

Jika kebutuhan seksual dan emosional dirasa kurang. Solusinya adalah komunikasi. Balas dendam bukanlah solusi, melainkan masalah baru. 

Gitu, kan, harusnya?

Kenapa harus selingkuh?

Berdasarkan pengalaman. Perselingkuhan yang terjadi pada orangtua, punya dampak besar dalam memengaruhi tumbuh kembang anak. 

Rumah tangga akhirnya fokus pada masalah perselingkuhan. Akhirnya, orangtua lupa bahwa ada anak yang harus diasuh dan dibuai sampai besar. 

Tatkala, oramgtua egois memikirkan lukanya sendiri. Akan tetapi, lupa kalau ada anak-anak yang juga terkena luka. Luka anak bisa dikatakan lebih parah. 

Anak harus menerima kenyataan bahwa salah satu orangtua mereka selingkuh. Anak harus menerima kenyataan apabila orangtua sedang bertengkar. Belum lagi kalau-kalau orangtua harus berpisah. 

Jadi, kalau mau selingkuh coba opsi komunikasi. Selesaikan masalah dengan komunikasi dua arah. Bukan selingkuh. 

Namun, dari kasus selingkuh tersebut. Aku pribadi belajar untuk bagaimana agar menjadi pasangan yang enggak dikhianati. Tentang bagaimana menjadi diri yang tetap membuat nyaman pasangan selalu. 

Kalau kita udah berusaha semaksimal mungkin menjadi pasangan yang baik dan sesuai ekspektasi pasangan kita. Akan tetapi, masih juga diduakan? Artinya, dia udah enggak menghargai cinta lagi. 


Referensi: https://www.halodoc.com/artikel/kenapa-orang-suka-selingkuh-ini-penjelasan-psikologinya
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url